Javasatu,Malang- Alih fungsi lahan perbukitan menjadi lahan pertanian ternyata berbuntut panjang terlebih saat musim penghujan. Bukit yang seharusnya bisa menyerap air, dengan kondisi gundul akan lebih mudah longsor.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang, Musripan bahwa dengan pengalihfungsian lahan membuat air hujan kehilangan media resapan.
“Alih fungsi itu ya rawan. Coba bayangkan, musim hujan, harus diwaspadai betul, sebab kalau ada hujan deras, air itu tidak mampir, tidak bisa meresap kan, langsung ke bawah. Nah itu akan membawa material-material yang cukup bahaya,” jelasnya.
Kabupaten Malang didominasi dengan topografi perbukitan. Hal itu yang perlu diwaspadai masyarakat, khususnya akan bencana longsor.
“Kalau asalnya hutan, atau mungkin banyak pepohonan, kemudian ditebangi jadi gundul, alih fungsi itulah yang berbahaya. Gampang longsor juga itu,” terangnya.
BMKG Karangkates Malang memperkirakan bahwa puncak musim penghujan akan terjadi bulan Februari. Dan jelang Januari, intensitas hujan di kawasan Malang Raya meningkat.
“Harus jaga-jaga juga. Katakanlah kalau puncaknya Januari, Februari itu, kita harus siap,” pungkasnya.(agb/krs)