Kenapa Harus Podcast SAKLEG?
Oleh: Wahyu Eko Setiawan (Sam WES) – Kepala Divisi Riset & Inovasi Komunikasi Publik Javasatu (DIRIMU SATU)
Proses Demokrasi sedang berjalan dengan berbagai euforia dan gegap gempita. Saling silang perebutan “Kursi Kekuasaan” menghadirkan beraneka dinamika dan drama. Ada yang cuek, acuh tak acuh, hingga ada yang mati-matian terlibat di dalam prosesnya. Dengan niat, latar belakang, keyakinan dan tujuannya masing-masing. Bebas. Bahkan cenderung menuju liberal. Apa dampaknya bagi rakyat? Khususnya bagi rakyat akar rumput yang hidupnya kian hari semakin sulit dan terhimpit? Akankah rakyat tetap hanya jadi komoditas suara lima tahunan belaka?
Berapa banyak saat ini yang masih mengutamakan Etika, Norma dan Nilai-nilai Keluhuran yang beradab? Berapa banyak saat ini yang peduli dengan Pemikiran, Ide dan Gagasan untuk membangun masa depan bersama yang lebih baik bagi semuanya? Bunyi nyaring jargon dan slogan-slogan kampanye, apakah mempunyai isi bobot yang patut diperjuangkan? Atau hanya sekedar politik bunyi-bunyian tong kosong di siang bolong? Tentu semuanya harus diuji secara terbuka. Rakyat yang akan menjadi pengujinya. Dengan satu syarat mutlak, yaitu: Suara Rakyat Tidak Dijual.
Jika melihat realitas saat ini, pesimisme terhadap proses Demokrasi Indonesia semakin menguat. Akankah pesimisme ini semakin meluas menjadi ketidak percayaan seluruh rakyat Indonesia kepada lembaga penyelenggara negara? Yang pada akhirnya bisa melahirkan berbagai konflik dan konstelasi sosial yang menghancurkan bagi seluruh rakyat Bangsa Indonesia? Semoga tidak!
Jika kita semuanya sepakat untuk membangun proses Demokrasi Indonesia yang baik, sehat, berkualitas, cerdas dan mencerahkan, maka semuanya harus bergerak dan berpartisipasi nyata. Sekecil apapun gerak dan partisipasinya, pasti sangat berpengaruh terhadap kualitas proses Demokrasi Indonesia yang hendak dibangun bersama. Meskipun nantinya belum membuahkan hasil yang sempurna sesuai harapan bersama, setidaknya bisa mencegah hasilnya yang terburuk menimpa kepada semuanya.
Dengan niat dan landasan pemikiran di atas, maka Tim Kerja Javasatu bergerak dan berpartisipasi nyata melalui bidang yang paling dikuasainya. Yaitu: Media Massa. Platformnya adalah Media Massa Online. Yaitu melalui portal media massa online dan kanal YouTube. Lebih khususnya, pada kanal YouTube Podcast SAKLEG (Saluran Komunikasi Caleg).
Harapannya, melalui Podcast SAKLEG, bisa diketahui dan disebarkan seluas-luasnya profil para Caleg dari berbagai partai politik yang ada. Selain profilnya, masyarakat juga bisa mengetahui dengan sejelas-jelasnya perihal niat, gagasan, pemikiran dan idealisme yang sedang diperjuangkan oleh seorang Caleg. Bisa diketahui visi, misi dan prosesnya dalam berjuang menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg). Sehingga, masyarakat tidak salah pilih. Sekaligus, masyarakat bisa mencatat apa saja janji politik, pemikiran dan tujuannya. Kelak, jika Caleg tersebut berhasil menjadi Anggota Legislatif, masyarakat bisa mengawal dan menagihnya dengan penuh pertanggung jawaban.
Tim Kerja Javasatu dalam Podcast SAKLEG, telah memberikan penawaran terbuka kepada seluruh Caleg yang berkompetisi dalam Pileg 2024 ini. Beberapa juga sudah dihubungi secara pribadi untuk berkenan hadir di Podcast SAKLEG. Namun demikian, tidak semuanya berkenan hadir. Entah karena alasan apapun. Lebih baik, berbaik sangka saja. Yang penting, Ruang Komunikasi Caleg kepada masyarakat seluas-luasnya, sudah dibuka melalui kanal YouTube Javasatu dalam Podcast SAKLEG.
Tawaran terbuka ini, ada banyak yang merespon. Beragam respon diterima. Dari mulai yang paling negatif, sampai dengan yang paling positif. Semuanya diterima. Semuanya dipertimbangkan. Tapi tidak semuanya ditindak lanjuti. Itu semuanya dinamika dan dialektika yang baik. Tapi satu hal yang semakin terang benderang, bahwa orang-orang yang maju menjadi Caleg, tidak semuanya memiliki niat tulus dan ikhlas untuk mengabdi, melayani serta mau berkorban untuk kesejahteraan hidup masyarakat. Merekalah yang maju menjadi Caleg hanya karena berhasrat untuk mendapatkan pekerjaan, status sosial dan memuaskan (nafsu) kepentingan dirinya sendiri. Caleg dari golongan seperti ini, sudah pasti tidak mau hadir di dalam Podcast SAKLEG.
Memang, tidak semuanya Caleg yang berkenan hadir di dalam Podcast SAKLEG adalah orang-orang yang hebat, cerdas dan luar biasa. Namun bisa dipastikan, bahwa Caleg yang berkenan hadir di dalam Podcast SAKLEG adalah orang-orang yang tulus, ikhlas dan berniat baik untuk menjadi pengabdi, pelayan dan berjuang untuk memenuhi kesejahteraan hidup masyarakat. Mereka sadar betul, bahwa menjadi Anggota Legislatif nantinya bukanlah sekedar mencari pekerjaan atau memuaskan (nafsu) kepentingan dirinya sendiri.
Silahkan kenali, ketahui dan pertimbangkan siapa saja Caleg yang sudah berkenan hadir di dalam Podcast SAKLEG. Meskipun belum pernah bertemu dan bertatap muka secara langsung, setidak melalui Podcast SAKLEG bisa dijadikan bahan referensi untuk menimbang dan menentukan Caleg yang layak untuk dicoblos/ diberikan suara masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak salah memilih, siapa yang layak menjadi wakil masyarakat, sebagai Anggota Legislatif. Baik mulai tingkat daerah Kota/ Kabupaten, Propinsi hingga DPR RI.
Link Podcast SAKLEG:
https://youtube.com/playlist?list=PLTMP1oRg6a9SzB10X8ZS6eeAwttpHatM5&si=l9N0x41EO1_BR4Ul