Javasatu,Gresik- Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik merasakan imbas pandemi Covid-19.
Seperti halnya pengrajin Batik Ecoprint milik Hasan Rusydi yang berada di Jalan Kapten Dulasim Gresik. Dirinya terpaksa mengurangi produksinya karena kesulitan bahan produksi.
“Untuk saat ini masih berhenti dulu dan untuk mencari barangnya atau bahan produksinya masih kesulitan. Sehingga kami berhenti dulu untuk membuat Ecoprint” ungkap Rusydi, Selasa (22/12/2020).
Dirinya mengaku sejak awal pandemi sudah mengurangi pembuatan Batik Ecoprint.
“Biasanya kami setiap hari membuat ecoprint, bahkan menggelar pelatihan ecoprint untuk anak-anak sekolah” kata Rusydi.
Rusydi berharap kedepan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) lebih memperhatikan bahkan memberikan bantuan kepada pelaku UMKM seperti dirinya.
“Kami berharap ada bantuan dari Pemda untuk para pelaku usaha kecil. Karena dari komunitas Eson Asli Arek Gresik (EAAG) tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah” ungkap Rusydi.
Dipaparkan Rusydi, Batik Ecoprint adalah adalah kain yang ditempelkan daun dan menggunakan teknik pukul dengan alat yang disediakan. Hasil ecoprint tidak mudah luntur.
“Bahan kain yang digunakan untuk membuat ecoprint lebih bagus jika menggunakan kain berwarna putih, karena coraknya akan sangat muncul.
Terakhir, dirinya berharap pandemi cepat usai, agar roda perekonomian UMKM dapat kembali seperti semula. (Bas/Arf)