email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Minggu, 12 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Belum Nataru, Tarif Bus Angkutan Umum di Malang Sudah Naik, Kenapa?

by Agung Baskoro
30 November 2023

JAVASATU.COM-MALANG- Meski beberapa pekan lagi Natal dan Tahun baru (Nataru) akan dirayakan, namun sejumlah angkutan umum khususnya bus angkutan umum sudah menaikan tarif angkutannya. Hal itu dipicu naiknya harga sparepart kendaraan.

Armada bus Bagong. (Foto: Istimewa/Agung Baskoro)

Direktur Utama PT Bagong Dekaka Makmur, Budi Susilo menjelaskan, pihaknya dengan terpaksa harus menaikan tarif angkutannya guna mengimbangi mahalnya harga sparepart.

“Alasan menaikan tarif tersebut karena adanya kenaikan harga ban dan oli,” jelas Budi saat dihubungi pada Kamis (30/11/2023).

Pada intinya, lanjut Budi, kenaikan tarif itu ada pada Bus non ekonomi, namun bus ekonomi pada dasarnya juga ikut menyesuaikan tarifnya. Untuk bus ekonomi sudah naik sejak bulan Mei 2023 lalu.

ADVERTISEMENT

“Memang kalau untuk tarif bus non ekonomi tidak ada tarif batas atas bawah, beda dengan bus ekonomi yang harus mengikuti tarif batas atas bawah,” lanjut Budi.

Budi menambahkan, memang tarif non ekonomi untuk kenaikan ditentukan sendiri oleh pengusaha. Namun demikian tetap dilaporkan pada Organda, selaku organisasi yang menaungi para pengusaha angkutan.

“Dengan begitu tarif yang berlaku tetap sah, tidak terkesan liar di mata pemerintah,” tambahnya.

BacaJuga :

Dua Wisatawan Surabaya Hilang Terseret Ombak di Pantai Modangan, Satu Tewas

Siskamling di Lebakharjo Jadi Wadah Kebersamaan TNI dan Warga

Budi menyadari dengan adanya kenaikan tarif itu, banyak masyarakat pengguna angkutan umum yang kecewa. Namun sebaliknya, jika tarif tidak dinaikan maka justru pengusaha angkutan yang resah, karena penghasilannya tidak mencukupi untuk biaya perawatan.

Padahal kenaikan yang diberlakukan bagi bus non ekonomi tidak besar, kata BUdi, hanya sekitar 30 sampai 32 persen saja. Namun hal tetap berpengaruh bagi konsumen, yang menggunakan jasa angkutan bus selama ini.

“Memang dengan berlakunya aturan baru pasti berdampak, bagi penumpang dampak negtifnya terpaksa harus menambah biaya pengeluaran sedang positifnya bagi pengusaha mengurangi beban pengeluaran biaya perawatan,” pungkasnya.

Sementara itu, wartawan Javasatu.com yang sengaja menghadang penumpang bus angkutan umum yang baru saja turun dari bus mengaku merasa keberatan dengan naiknya tarif angkutan.

“Gak tahu kok sudah naik tarifhya. Sebelumnya memang sudah dikasih tahu sih sama kru busnya. Tapi kok mahal ya,” jelas wanita yang mengaku bernama Luluk itu.

Luluk yang mengaku bekerja di kota Malang dan sudah berlangganan untuk keperluan pulang pergi naik bus menambahkan, perbedaan kenaikan tarif angkutan sangat jauh berbeda antara bus ekonomi dengan non ekonomi.

“Saya tadi naik Bus Bagong dari Kacuk turun sini (Ngebruk-red), sebelum ada kenaikan (tarif-red), saya hanya bayar Rp 15 ribu tapi sekarang harus bayar Rp 25 ribu. Kalau naik bus besar biasanya Rp 12 ribu, sekarang naik menjadi Rp 15 ribu, cuman naik Rp 3 ribu saja,” tutupnya. (Agb/Saf)

Tags: Bus Bagongkecamatan kepanjenTarif Angkutan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

Ayu Gembirawaty Fransiska Suarakan Denyut Revolusi Global Bung Karno di Lampung Timur

Polisi Gerebek Arena Sabung Ayam di Menganti, Barang Bukti Dimusnahkan

ADVERTISEMENT

Ketua DPRD Gresik Apresiasi Santri Fest, Gerakkan Ekonomi Lewat UMKM Lokal

Dua Wisatawan Surabaya Hilang Terseret Ombak di Pantai Modangan, Satu Tewas

Babinsa Koramil Mapurujaya Bantu Petani Panen Tomat di Mimika

Prev Next

POPULER HARI INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Gelombang Dukungan MBG, AKHERA Jawa Barat Suarakan Apresiasi untuk BGN dan Presiden Prabowo

JATUBU dan Kemenhan Gerakkan Reboisasi Hutan Wonosobo dengan Tanaman Kopi

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

BERITA LAINNYA

Ayu Gembirawaty Fransiska Suarakan Denyut Revolusi Global Bung Karno di Lampung Timur

Babinsa Koramil Mapurujaya Bantu Petani Panen Tomat di Mimika

JATUBU dan Kemenhan Gerakkan Reboisasi Hutan Wonosobo dengan Tanaman Kopi

Laksamana Pertama Taufik Arief Apresiasi Inovasi Sampah Jadi Energi di Talunombo Wonosobo

Gelombang Dukungan MBG, AKHERA Jawa Barat Suarakan Apresiasi untuk BGN dan Presiden Prabowo

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Pemkab Gresik Maksimalkan SILOPINTER, Pendapatan Pajak Daerah Tembus Rp960 Miliar

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Visi Jarot Warjito Maju Ketum Deprindo 2025–2028: Ciptakan ‘Local Heroes’ Siap Bersaing Global

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved