JAVASATU.COM-MALANG- Paguyuban Asih Mring Sesami melakukan perjalanan Religi dengan tujuan Ponorogo, Gunung Merapi, Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Perlu diketahui, Asih Mring Sesami adalah Paguyuban yang didirikan oleh Puji Rahayu Setyaningsih. Dia merupakan putri kedua Almarhum Eyang Wali Handoko Kusumo Blitar. Puput sapaannya didampingi seorang suami bernama Bakir Barada yang dikenal sebagai Seniman dan Pegiat Budaya Jawa di Kabupaten Malang Jawa Timur.
Paguyuban ini didirikan sebagai wadah untuk siapa saja yang ingin mempelajari budaya jawa, spiritual, dan adat istiadat Jawa.
Asih Mring Sesami memiliki padepokan di wilayah Malang Selatan tepatnya di Desa Senggreng, Jalan KH Agus Salim RT005 RW002 Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur.
Sampai detik ini, paguyuban Asih Mring Sesami banyak orang juga menyebut dengan ‘Sedulur Asih’ memiliki pengikut dari berbagai kalangan profesi untuk bersama sama mempelajari, melestarikan, dan mengasah spiritual.
Puput menuturkan, Asih Mring Sesami sendiri memiliki arti nama dan pesan yang sangat dalam.
“Sebagai orang jawa harus sama sama saling menghargai, menumbuhkan rasa toleransi, tidak membeda-bedakan ras, suku, budaya dan agama, Kita harus saling mengasihi dengan sesama tanpa mengharap imbalan (Pamrih) apapun” tutur Puput, Minggu (17/4/2022).
Menurut Puput, Tur Religi ini bukan pertama kali dilakukan Paguyuban Asih Mring Sesami. Namun sudah beberapa kali dengan tujuan berbagai daerah yang ada di Indonesia.
“Kurang lebih sudah sekitar 7 kali kami (Asih Mring Sesami, red) melakukan tur religi, sowan, berdoa dan uri uri kebudayaan Jawa selama ini” jelas Puput.
Perjalanan Diawali Silaturahmi ke Orang Tua Puput
Pada 14 April 2022 sekira pukul 16.00 WIB, Asih Mring Sesami memulai perjalanan menuju Desa Babadan Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar untuk Nyekar atau berdoa bersama di makam Alm. Eyang Wali Handoko Kusumo dan Makam Eyang Tokarso Iran (Ayah dari Eyang Wali Handoko Kusumo).
“Dengan harapan agar selama perjalanan tur tidak ada halangan apapun” ujar Puput.
Tiba di Batoro Katong Kabupaten Ponorogo
Tepat Pukul 18.00 WIB dimulai perjalanan dari Kesamben menuju Ponorogo dengan tujuan pertama di Makam Eyang Batoro Katong. Dan rombongan tiba di tempat yang dituju.
Dari referensi yang ada, Batoro Katong merupakan orang pertama yang menyatukan perpecahan di sebuah wilayah kala itu yang dipimpin Ki Ageng Kutu. Pada saat itu masih bernama Kadipaten Wengker dan setelah disatukan dan didirikan Batoro Katong berubah nama menjadi Kadipaten Ponoragan atau Ponorogo yang dikenal hingga sekarang.
Kembali ke perjalanan, kemudian Asih Mring Sesami melanjutkan perjalanan menuju makam Raden Suro Menggolo yang tempatnya tak jauh dari makam Eyang Batoro Katong tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berlokasi di Kertosari. Dari referensi, Raden Suro Menggolo adalah sosok Warok yang dulu dikenal sebagai Warok terkuat kala itu.
Perjalanan Dilanjutkan ke Tlogo Nirmolo Yogyakarta
Usai silaturahmi di daerah Ponorogo, Asih Mring Sesami melanjutkan perjalanan menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih tepatnya di daerah Kaliurang, kaki Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta.
Di tempat itu, Asih Mring Sesami memanjatkan doa, meminta kepada Tuhan Yang Maha Agung untuk keselamatan bangsa Indonesia, juga mencari keberkahan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Tepat pukul 04.00 WIB di hari yang sama, rombongan sampai di kaki Gunung Merapi tepatnya di Alam Nirmolo atau biasa disebut Tlogo Nirmolo.
“Maha Besar Tuhan kita disambut dengan baik dan ramah oleh anggota kepolisian yang di mana sedang melakukan patroli rutin di daerah tersebut” kata Puput.
Di Tlogo Nirmolo, kata Puput, tempatnya memiliki aura estetik spiritual yang besar, baik dari energi positif maupun energi negatif.
“Itu semua tergantung pada niat kita masing – masing” ucap Puput
Di selimuti cuaca dingin dan sejuk, rombongan dengan hikmat memanjatkan doa yang dipimpin oleh Puput.
Parang Tritis dan Pantai Parang Kusumo Bantul Jadi Tujuan Selanjutnya
Usai melakukan doa di Alam Nirmolo, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pantai Parang Tritis dan Pantai Parang Kusumo di Bantul Yogyakarta.
“Dimana ritual ini semuanya berhubungan menjadi satu kesatuan antara Keraton Ngayogkarta – Gunung Merapi dan Laut Pantai Selatan” urai Puput.
Tepat pukul 09.00 WIB rombongan memasuki wilayah Bantul Yogyakarta dan berhenti di Pantai Parang Tritis pada pukul 09.30 WIB.
Di tempat itu, rombongan kembali melakukan ritual di Pantai Selatan, meminta Keberkahan dan Keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Agung. Cuaca terik panas matahari pun tak menyulutkan niat rombongan Asih Mring Sesami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah dari Pantai Parang Tritis, rombongan Asih Mring Sesami menyisir ke Pantai Parang Kusumo yang tidak jauh dari tempat sebelumnya.
Dari referensi yang ada, kedua pantai tersebut, selalu digunakan Keraton Ngayogyakarta untuk melakukan Labuhan atau Larung Sesaji dalam acara tertentu seperti Malam 1 Sura dan kegiatan lainnya.
Rombongan Bertolak ke Malang
Setelah melakukan rangkaian ritual, pukul 22.45 WIB, Jumat Malam Sabtu Pahing (15/4/2022) rombongan Paguyuban Asih Mring Sesami kembali ke Malang.
“Paguyuban Asih Mring Sesami merasa sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang mana telah memberikan kelancaran sehingga tidak ada halangan apapun” tutup Puput. (Kir/Saf)