
Gembira Berbhineka dengan Olahraga
Penulis: Wibie Maharddhika/ Kushariyono Arief Wibowo, S.Fil – Ketua Persatuan Panahan Tradisional Indonesia (PERPATRI) Nusantara Jaya wilayah Kota Malang, Sekretaris Umum Nusantara Culture Academy (NCA), pendiri perkumpulan Jemparingan LASKAR PANJI SURYANEGARA dan penggagas komunitas Ngalam Society.
Salah satu poin penting dalam sosialisasi Komite Olahraga Masyarakat Indonesia oleh Ketua KORMI Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko adalah tentang modal dasar pembangunan olahraga masyarakat di kota Malang. Hal itu disampaikannya pada Kamis (6/4/2023) saat acara Workshop Jurnalistik Olahraga Rekreasi di MCC Kota Malang.
Pelatihan penulisan dunia jurnalistik yang menghadirkan dua wartawan senior Malang Bagus Ary Wicaksono dan Yona tersebut dilaksanakan dalam rangka syiar besar songsong perhelatan Festival Olahraga Rekreasi Daerah se Jawa Timur, serta antusias diikuti oleh 50an peserta terseleksi dari 145 pendaftar Kelompok Informasi Masyarakat, humas sekolah, perguruan tinggi dan perusahaan.
Ketua KORMI Kota sekaligus Wakil Wali kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, juga sampaikan data menarik bahwa kota Malang memiliki modal dasar untuk membangun olahraga masyarakat berupa wilayah berdataran tinggi, budaya yang heterogen, sumber daya manusia yang berlimpah dan didukung perkembangan konstruksi politik, demokratisasi serta regulasi olahraga nasional mulai dari terbitnya Inpres 1/2017 GERMAS, Perppres 86/2021 tentang Disain Besar Olahraga Nasional (DBON) hingga UU-RI no 11/2022 tentang Keolahragaan.
Wilayah yang sejuk dan cenderung dingin tentu lebih mendorong masyarakat untuk aktif bergerak. Ini berkah dari wilayah Malang Raya sebagai wilayah ‘Giri Bandha’ atau seolah dibelenggu oleh pegunungan. Yakni gunung Arjuna, Kawi, Bromo dan Semeru. Secara historis sebagai asal usul atau mata air peradaban Nusantara, wilayah “Ngalam” ini merupakan DNA kebhinekaan bangsa Indonesia. Maka daya kreatifitas yang majemuk menjadi kekuatan bagi warga Malang untuk membangun kota, khususnya lewat olahraga rekreasi.
Momentum kebangkitan olahraga rekreasi masyarakat yang dibina KORMI ini menemukan maknanya dalam event FORDA I JATIM 27-39 Mei 2023 mendatang di kota Malang. Arti ‘rekreasi’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyegaran kembali badan dan pikiran. Kebugaran jasmani dan kejernihan pikiran itu akan menstimulasi manusia untuk melakukan kembali penciptaan karya-karya baru yang selaras.
Sementara Malang sebagai wilayah situs kuna, pegunungan dan mata air yang menyegarkan adalah begitu penuh dengan jejak keindahan dan keagungan masa lalu. Selain keindahan ‘ngalam’ nya, maka sejarah panjang budaya MALANGKUCECWARA menjadi energi serta atmosfir semesta guna menggiring manusia untuk mengalami rekreasi dan hiburan sejati.
Apakah rekreasi dan hiburan sejati? Olahraga tradisional masyarakat Nusantara yang beraneka ragam mengenal istilah “Wiraga”. Yakni aktifitas gerak dengan menghayati “Wirama” (ritme), dan “Wirasa” atau mengasah kepekaan rasa. Jadi, hiburan kegembiraan tertinggi bagi manusia yang dicapai dengan olahraga adalah saat dirinya berada dalam keselarasan dengan ritme kehidupan serta memiliki kepedulian sosial berlandaskan rasa kasih. Orang yang sehat, bugar dan gembira luar biasa berarti adalah orang yang selalu menikmati setiap gerak (olahraga) dengan memberi kemanfaatan secara tulus sukacita kepada sesama. Pribadi yang senantiasa “lila legawa” karena telah mencapai kepuasan batin dan “selesai” dengan dirinya sendiri. Karakter semacam inilah yang telah mencapai rekreasi sejati.
Maka pertandingan dan perlombaan dalam festival olahraga rekreasi berbeda nuansanya tentu dengan olahraga prestasi. Sesuai makna “festival” yang berarti sebuah “pesta”. Masyarakat harus gembira karena mencapai kelegaan batin hakiki dahulu lewat olahraga rekreasi, yakni “passion” atau gairah semangat sukacita mengasihi, nir-ego, kerukunan persaudaraan dan kesegaran jasmani serta pikiran. Barulah suasana SATU JIWA itu akan jadi pendorong masyarakat untuk meraih prestasi. Baik prestasi dalam kegiatan olahraga itu sendiri, maupun prestasi utamanya melahirkan kreasi-kreasi beraneka yang harmonis bagi masyarakat.
FORDA I JATIM di kota Malang adalah rahmat karunia nyata dan kehendak TUHAN YME, yang dalam kaca pandang spiritual budaya filosofis, meneguhkan wilayah Malang sebagai benih indah (jamaliah) dan agung (jalaliah) kebhinekaan. Bhineka atau majemuk adalah sifat “Ngalam” semesta sebagai manifestasi kesempurnaan (kamaliah) Sang Maha Pencipta Yang Maha Tunggal. Mengokohkan makna MALANGKUCECWARA sebagai “Mandala Ngalam Pamangku Semesta Wangsa Nusantara”. FORDA I JATIM adalah tanda bahwa “di Timur Matahari mulai bercahya”. Sambutlah gembira nawak semua… !