JAVASATU.COM-GRESIK- Anggota komisi II DPRD Gresik, Lilik Hidayati fraksi Amanat Pembangunan dari PPP bersama Markasim fraksi Gerinda memaparkan strategi penuruan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) bersama Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kecamatan Kebomas.
Oleh kedua anggota dewan itu, materi dipaparkan dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Kader Posyandu, Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Kebomas dan Gending. Hadir pula Camat Kebomas Yusuf Anshori dan Ketua Pokja 4, Senin (12/12/2022), bertempat di Pendopo kecamatan setempat.
Di hadapan peserta FGD, Lilik menerangkan, ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB, berdasarkan MPS, pertama, setiap persalinan ditolong tenaga yang terampil. Kedua, setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat. Dan ketiga, setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan penanggulangan komplikasi keguguran.
“Selain itu, ada strategi yang harus dilakukan, pertama, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di tingkat dasar dan rujukan. Kedua, membangun kemitraan yang efektif. Tiga, mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat. Dan terakhir, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi KIA, dan pembiayaan” papar Lilik.
Lilik menyebut, biasanya AKI dan AKB terjadi di rumah, di perjalanan, di puskesmas, atau kah di rumah sakit. Kalau meninggalnya di rumah, ada beberapa faktor kemungkinan seperti, keputusan keluarga dan ketersediaan transportasi. Keputusan keluarga seperti faktor pengetahuan penanganan, ketersediaan biaya, juga bisa karena kesibukan.
“Kalau AKB terjadi di perjalanan, ada beberapa faktor yang harus diantisipasi, sarana transportasi, tingkat kesulitan dan waktu tempuh. AKB nya di Puskesmas seperti, kesiapan petugas, ketersediaan bahan dan alat medis, dan juga yang utama adalah sikap petugas. Dan yang paling menjadi beban bagi masyarkat adalah terkait biaya. Ini juga faktor utama penyebab AKB” tambah Lilik.
Untuk itu, menurut dia, ada beberapa komponen yang harus dipersiapan dalam menghadapi persalinan dan komplikasi persalinan meliputi, Persiapan Fisik, Persiapan Psikis, Persiapan Penolong dan Tempat Bersalin, Persiapan Pendamping persalinan, Persiapan Dana, Persiapan Transportasi, Persiapan Calon Donor Darah, Persiapan Perlengkapan Ibu dan Bayi.
“Selain itu, peran tenaga kesehatan yang menangani persalinan juga sangat menjadi penentu. Semoga di forum ini bisa sedikit memberikan manfaat terkait AKB dan AKI untuk kita semua” pungkas Lilik.
Sementara itu, Markasim menerangkan tentang P4K. P4K merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
“Untuk itu, sebelum melakukan persalinan serta sesudahnya, keluarga harus memahami, memiliki dan menentukan upaya-upaya yang harus dilakukan. Untuk meminimalisir AKI dan AKB” kata Markasim.
Sebelumnya di awal kegiatan, Camat Kebomas Yusuf Anshori berpesan kepada seluruh Nakes Kebomas untuk bersama-sama mengantisipasi kejadian kematian ibu hamil dan anak agar bisa diminimlaisir.
“Syukur-syukur bisa tidak terjadi. Kalau urusan persalinan ini memang kita semua bisanya berusaha dan berdoa. Dan peran Nakes sangat dibutuhkan” ucap Camat Yusuf. (Bas/Arf)