JAVASATU.COM-BATU- Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menyebutkan, jumlah penderita kanker di Kota Batu meningkat signifikan pada 2024, dengan total 69 kasus hingga November. Dari jumlah tersebut, 10 orang di antaranya menderita kanker serviks (leher rahim), sedangkan 59 orang lainnya menderita kanker payudara.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati, mengungkapkan kekhawatirannya atas temuan ini, terutama di kalangan perempuan.
Menurutnya, banyak pasien kanker serviks yang datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi stadium lanjut, yang diperkirakan akibat ketidakefektifan program skrining kanker serviks.
“Kebanyakan perempuan yang berisiko terkena kanker serviks berusia di atas 30 tahun, dengan puncaknya antara usia 45 hingga 54 tahun. Salah satu faktor risiko adalah riwayat multipara (melahirkan lebih dari satu anak),” ujar dr. Susana, yang biasa disapa Mbak Susan, Sabtu (14/12/2024).
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Kesehatan Kota Batu terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker, terutama kanker serviks.
“Kampanye edukatif dan pemeriksaan kesehatan gratis sering digelar untuk mendorong perempuan agar lebih proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata dia.
Menurut dia, kanker serviks, yang menjadi salah satu jenis kanker paling umum di kalangan perempuan, sering tidak terdeteksi hingga memasuki stadium lanjut. Padahal, dengan deteksi dini, kanker ini dapat dicegah atau ditangani sejak tahap awal.
“Berita baiknya, kanker serviks dapat dicegah melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat),” lanjut dr. Susana.
Masih dia, pemeriksaan ini memungkinkan deteksi dini terhadap lesi pra-kanker yang bisa diatasi dengan tindakan cryoterapi untuk mencegahnya berkembang menjadi kanker.
Layanan cryoterapi tersedia di beberapa puskesmas di Kota Batu, termasuk Puskesmas Beji, Puskesmas Batu, dan Puskesmas Sisir.
“Diharapkan, dengan tersedianya layanan ini, masyarakat lebih termotivasi untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengutamakan kesehatan reproduksi mereka,” pungkasnya. (Yon/Nuh)