JAVASATU.COM-MALANG- Saat musim kemarau, sebagian masyarakat yang berkunjung ke fasilitas kesehatan di Kota Malang mengeluhkan beberapa gejala kesehatannya. Salah satunya adalah mengenai keluhan tenggorokan yang tidak nyaman.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menyatakan, munculnya rasa tidak nyaman pada tenggorokan adalah salah satu gejala infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Menurutnya, ada gejala lain yang menyertainya. Seperti tenggorokan kering, serik, bahkan bisa hingga terasa sakit.
“Karena di saluran pernafasan bagian atas, yang pertama biasanya rasa gak enak di tenggorokan, terasa kering. Kemudian disertai rasa serik, kalau berlanjut biasanya terasa sakit. Biasanya, juga terjadi di saluran pernafasan lain. Itu kadang-kadang bisa tersumbat, ataupun ada kayak bersin-bersinnya itu,” ujar Husnul saat diwawancara melalui telepon.
Untuk meminimalisir itu terjadi, Husnul mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika memang harus keluar rumah, maka harus mengurangi peluang adanya debu masuk ke saluran pernafasan melalui penggunaan masker.
“Karena memang cuaca yang ekstrim, jadi diupayakan tidak terlalu lama berada di luar. Kalau pas berada di luar, upayakan supaya bisa mengurangi debu-debu yang masuk. Salah satunya dengan memakai masker,” Husnul menjelaskan lebih rinci.
Memang, untuk saat ini ISPA masih berada di peringkat teratas dari 10 penyakit yang banyak dikeluhkan masyarakat saat ke faskes. Apalagi saat musim kemarau terjadi.
“Jadi kan memang dari kunjungan-kunjungan itu kan gangguan saluran nafas itu kan memang masih menempati peringkat pertama dari 10 penyakit yang banyak di faskes,”
Ia menegaskan, walaupun berada di peringkat pertama, jumlah penderita ISPA di Kota Malang tidak lebih tinggi dari biasanya. Baik itu di bulan maupun tahun sebelumnya.
“Rata-rata hampir sama sih dengan bulan-bulan sebelumnya atau mungkin dengan tahun-tahun sebelumnya kalau kita bandingkan. Kalau peningkatan, enggak mas ya,”
Sedangkan dari sisi internal, Husnul menyarankan untuk menjaga asupan yang cukup dan seimbang. Jika sudah tercukupi, bisa diperkuat dengan menkonsumsi suplemen.
“Jadi kalau asupan, tergantung dari kondisi masing-masing. Yang pasti asupannya harus cukup dan seimbang. Ada karbohidrat, protein dan lain sebagainya. Kalau suplemen, bisa dikonsumsi, namun yang terpenting asupannya harus cukup dulu,” tukasnya. (Jup)