JAVASATU.COM-MALANG- Pada sidang terakhir di Pengadilan Negeri Kepanjen Kabupaten Malang, NA (41), pelaku pencabulan terhadap santriwati di TPQ Bantur, divonis 8 tahun penjara dengan denda Rp100 juta dan subsider 1 bulan. Sebelumnya, terdakwa dituntut 13 tahun karena terbukti melakukan tindakan tersebut.
“Kami bersyukur serangkaian sidang berlangsung lancar, semoga ini menjadi kasus yang terakhir terjadi di wilayah Kabupaten Malang,” ungkap Penasihat Hukum dari Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC Kabupaten Malang, Agus Subiantoro pada Selasa (23/1/2024).
Sebagai penasihat hukum korban, Agus akan berkoordinasi dengan keluarga korban dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk membahas putusan tersebut setelah mempelajari pertimbangan hakim. Meskipun peran Hukum korban bersifat pasif karena diwakili oleh JPU sebagai Pengacara Negara.
“Secara pribadi, kami bisa menerima putusan tersebut karena keluarga korban sudah memaafkan Terdakwa melalui keluarganya,” ucapnya.
Agus juga menyampaikan terima kasih kepada rekan media yang telah mengawal perkembangan kasus ini, serta mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti Bupati Malang, Woman Crisis Center Malang, DP3A Pemkab Malang, dan Tim PH BBHAR DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
Sebelumnya, warga Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, NA telah melakukan pencabulan terhadap lima murid perempuan yang menimba ilmu di TPQ tempatnya mengajar. (Nuh)