JAVASATU-LAMONGAN- Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Lamongan membentuk crisis center untuk mengantisipasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2022. Tercatat, ada 62 desa yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Lamongan yang bakal menggelar Pilkades tahun 2022. Penyelenggaraannya, diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 1.876.000.000.
Fauzin, S.H., LLM Labib Renedy, S,H Koordinator Presidium MD KAHMI Lamongan mengatakan, berdasarkan hasil kajian MD KAHMI Lamongan dalam rangka untuk mewujudkan Pilkades serentak tahun 2022 yang bersih, jujur, adil, demokratis dan damai. Maka MD KAHMI Lamongan akan melakukan beberapa langkah.
“Pertama membentuk Crisis Center Pilkades Serentak Tahun 2022. Ini sebagai wadah dan media bagi MD KAHMI Lamongan untuk menerima Pengaduan dari semua pihak yang merasa dirugikan atau tidak diperlakukan secara adil dalam semua proses Pilkades serentak. Wadah ini juga menjadi media untuk melakukan Pendampingan (Advokasi) oleh MD KAHMI Lamongan baik yang bersifat Litigasi maupun NonLitigasiI atas segala permasalahan Pilkades serentak 2022″ ungkapnya, Sabtu (8/1/2022).
Kedua, lanjut Fauzin, MD KAHMI Lamongan akan berkoordinasi dengan semua pihak, khususnya panitia Pilkades mulai dari tingkat Kabupaten hingga panitia tingkat desa. Hal ini sebagai upaya membangun sinergi untuk mewujudkan Pilkades yang barsih, jujur, adil, demokratis dan damai.
“Demikian langkah-langkah MD KAHMI Lamongan menyikapi penyelenggaraan PILKADES Serentak di Kabupaten Lamongan. Mohon dukungan dan doanya agar semua langkah yang diambil sesuai dengan harapan semua pihak” terangnya.
Lebih dalam Fauzin menerangkan, upaya itu dilakukan berkaca pada pengalaman penyelenggaraan Pilkades pada umumnya.
“Salah satu hal yang seharusnya segera diantisipasi yaitu terkait dengan kerawanan atau potensi konflik. Baik pada tahap persiapan, pelaksanaan, maupun pada saat pasca penghitungan suara” urainya.
Katanya, kerawananan Pilkades sangat nyata karena peristiwa ini langsung bersinggungan antar tetangga dekat. Dan bahkan sesama saudara kandung yang tidak jarang ajang Pilkades menjadi ajang pertaruhan harga diri di antara mereka.
“Bahkan, tercatat beberapa penyelenggaraan Pilkades melahirkan sengketa yang berujung atau bermuara di Pengadilan” ungkapnya.
Baca Lainnya: Empat OPD di Blitar Tak Bisa Capai Target PAD 2021
Sehingga, kata dia, berangkat dari data dan fakta yang demikian, maka MD KAHMI Lamongan bersikap. Bahwa sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Lamongan terpanggil untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggaraan Pilkades Serentak Tahun 2022.
“Agar Pilkades di 62 Desa yang tersebar di 24 Kecamatan se Kabupaten Lamongan yang bersih, jujur, adil, demokratis dan damai” ujarnya. (Bam/Ary)