JAVASATU.COM-GRESIK- Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah bersama beberapa pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, memulai kunjungan kerjanya di Pulau Bawean, Senin (15/5/2023). Tiba di Pulau Putri, Wabup yang akrab disapa Bu Min bersama rombongan langsung berkegiatan secara penuh di Kecamatan Tambak pada hari pertama.
Kegiatan di Kecamatan Tambak diawali dengan kunjungan di Desa Kepuhlegundi dengan agenda bersama Dispendukcapil. Disini, permasalahan penyelesaian data ganda dan anomali menjadi sasaran.
Dalam kesempatan ini, Bu Min mengatakan, penyelesaian data merupakan isu yang sangat penting untuk masa depan warga Gresik. Begitu data telah selesai di-update, maka warga dapat terhindar dari risiko penyalahgunaan data diri.
“Kami di sini dalam rangka memberikan pelayanan terkait data. Mulai KTP, akta kelahiran, akta kematian, dan lainnya yang berkaitan dengan panjenengan semua.” ujar Bu Min.
Sebagai informasi, saat ini warga Pulau Bawean tidak harus pergi ke kantor Dispendukcapil untuk mengurus data mereka. Cukup melalui desa atau kecamatan, masalah kependudukan dapat diselesaikan.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gresik, Muhammad Hari Syawaluddin, saat ini telah ditemukan 1.043 data ganda dan anomali di tiga desa Kecamatan Tambak. Antara lain data ganda dan anomali Desa Kepuhlegundi sebanyak 251 orang, Desa Kepuhteluk 314 orang, dan Desa Sidogedungbatu 478 orang.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga, tercatat hingga saat ini, ada sekitar 180 warga yang telah dilayani di Desa Kepuhlegundi. Selanjutnya, untuk Desa Kepuhteluk dan Sidogedungbatu akan dilakukan keesokan harinya.
Rembug Akur dengan Nelayan Bawean di Desa Pekalongan
Setelah dari Balai Desa Kepuhlegundi, Bu Min bersama rombongan menuju Desa Pekalongan. Di sini, bersama Kepala Dinas Perikanan Moh. Nadlelah, Bu Min menyerahkan bantuan sembako sebanyak 60 paket kepada para nelayan Bawean.
Di tempat yang sama, Bu Min juga menyampaikan beberapa hal terkait pembangunan di Bawean. Di antaranya, rencana pengadaan fasilitas lampu jalan dan solar khusus nelayan.
Terkait solar, Bu Min bersama Gus Yani (Bupati Gresik) akan membangun SPBN di Kecamatan Tambak. Hal ini bertujuan agar harga solar yang tinggi dapat ditekan, sehingga nelayan tidak kesusahan mencari solar.
“Jadi nanti harga solar akan sama dengan yang di darat. Karena itu adalah cita-cita kami yang ingin agar seluruh masyarakat Gresik menikmati kue pembangunan.” ujar Wabup perempuan pertama Gresik itu.
Selain itu, Bu Min mengatakan nelayan di Gresik akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Rencananya, program tersebut mencakup seluruh RT dan RW se Kabupaten Gresik. Hingga saat ini, program BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan sudah berjalan hingga 50%.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Perikanan Moh. Nadlelah menambahkan bahwa program pembangunan SPBN dan BPJS Ketenagakerjaan dapat memberikan manfaat yang positif. Dirinya juga menyampaikan, terkait pembelian SPBN oleh nelayan nantinya akan bekerjasama dengan Bank Gresik, yang dapat memberikan pinjaman tanpa agunan.
Beri Bantuan Sekaligus Sosialisasikan Tanam Tembakau di Desa Gelam
Kegiatan di Desa Gelem menjadi penutup dalam rangkaian kegiatan pada hari pertama, kunjungan kerja Bu Min di Pulau Bawean. Di sini, Bu Min bersama Dinas Pertanian Kabupaten Gresik menggelar sosialisasi penanaman tembakau. sekaligus pemberian bantuan kepada petani.
Pada kesempatan ini, dilakukan diskusi dua arah terkait berbagai kendala yang dihadapi petani. Terkait pupuk misal, dijelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik selalu sigap dalam hal kelangkaan pupuk dengan meminta tambahan kuota kepada Kementerian Pertanian. Namun, sebagai timbal baliknya penyerapan pupuk yang sudah ada harus benar-benar dipastikan terserap.
Kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jatim, yang membawahi bidang perbenihan. Dalam diskusi, Pemerintah Kabupaten Gresik mendorong adanya satu penangkar benih tanaman di Pulau Bawean.
“Sehingga tidak perlu lagi mendatangkan benih dari wilayah lain. Kita hasilkan disini dan kita pakai juga disini,” terang Kadis Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindhito.
Terkait tembakau, Pemkab Gresik tengah merintis budidaya tembakau di wilayah Kecamatan Tambak dan Sangkapura. Dengan lahan awal seluas satu hektar, program rintisan awal ini akan terus dikawal hingga mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dukungan juga diberikan oleh Bu Min. Dikatakan bahwa pemanfaatan lahan untuk kegiatan bercocok tanam, akan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Bicara tentang penanaman tembakau, tidak lepas dengan adanya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Pemanfaatan dana inipun cukup luas. Selain digunakan untuk peningkatan kesejahteraan petani tembakau, dana tersebut juga digunakan dalam bidang kesehatan, hingga pembekalan skill pada tenaga kerja.
“Melihat tanah di Pulau Bawean yang sangat subur ini, mari kita manfaatkan dengan bijak demi kesejahteraan bersama. Pulau Bawean ini punya banyak potensi, mulai dari pariwisata, perikanan, dan tidak ketinggalan potensi pertanian,” pungkas Bu Min. (Bas/Arf)