JAVASATU.COM-LAMONGAN- Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya mengurangi ketergantungan pada impor pangan dengan mengoptimalkan program ketahanan pangan nasional. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau yang akrab disapa Pak Yes, menyatakan bahwa kesiapan kedaulatan pangan di Lamongan terus mengalami peningkatan.
“Berbagai program telah kami laksanakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keragaman pangan di Lamongan. Salah satunya adalah program pompanisasi yang berhasil meningkatkan indeks pertanian dan NTP (Nilai Tukar Petani) yang saat ini mencapai 116%. Ini menunjukkan kesiapan pangan kita di Lamongan terus naik,” ungkap Pak Yes dalam acara Gebyar dan Pelantikan Pengurus Genta Pangan Se-Jawa Timur di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Sabtu (10/8/2024).
Dengan luas wilayah lebih dari 1,8 km², sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 31,53% dari PDRB Kabupaten Lamongan, menjadikannya kontributor terbesar. Sebagai lumbung pangan nasional, produksi padi di Lamongan stabil di kisaran 1,1-1,2 juta ton per tahun.
Pemkab Lamongan juga terus memaksimalkan berbagai program untuk mendongkrak sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani. Pada tahun 2023, Pemkab Lamongan telah menyalurkan bantuan berupa 12.250 kg bibit padi hibrida, 4.125 kg benih jagung, 5.400 kg benih sorgum, serta benih cabai rawit dan cabai merah. Selain itu, sarana dan prasarana seperti alat operasional, jalan usaha tani, pompanisasi, dan normalisasi saluran irigasi terus ditingkatkan.
Pak Yes menyambut baik pelantikan pengurus Genta Pangan Se-Jawa Timur yang dilakukan oleh Budiman Sujatmiko di Lamongan. Ia berharap langkah-langkah ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kedaulatan pangan yang kuat, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan nasional.
“Semoga upaya kita bersama bisa terus mendorong Indonesia menjadi negara yang berdaulat pangan, sehingga ketahanan pangan kita bisa menjadi dasar ketahanan nasional,” ujar Pak Yes.
Sementara itu, Ketua Umum Genta Pangan Nasional, Budiman Sujatmiko, menekankan pentingnya peran desa dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penggerak ekonomi desa.
“Desa memiliki peran kunci. Ke depan, teman-teman di APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) juga harus membangun sumber daya manusia dan pendidikannya. Karena UU mengamanatkan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Budiman.
Budiman juga menambahkan, dengan dilantiknya pengurus Genta Pangan Se-Jawa Timur, ia berharap mereka dapat berfokus pada sektor pangan (food), yang merupakan salah satu dari empat pilar yang menentukan kemajuan suatu negara, yaitu Food, Energy, Environment, dan Data/Digital (FEED).
“Negara yang menguasai pangan, energi, lingkungan, dan teknologi digital akan menjadi negara maju. Oleh karena itu, Genta Pangan saat ini fokus pada sektor pangan,” pungkasnya. (Sir/Arf)