JAVASATU.COM-MALANG- Di Kabupaten Malang, meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut. Namun masyarakatnya dituntut harus tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), terutama menggunakan masker. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo.
Kadinkes menerangkan, saat ini di Kabupaten Malang jumlah kasus Covid-19 ada 28.098 kasus, sedangkan kasus aktif sekitar 90 orang. Hal itu yang perlu di waspadai. Salah satu contohnya agar wabah itu tidak menyebar, masyarakat diminta tetap menggunakan masker.
“Dari sekitar 90 kasus aktif itu, 30 ada di rumah sakit, dan yang 60 orang menjalani isolasi mandiri, untuk itu kami mendorong masyarakat untuk tetap memakai masker, melakukan pemeriksaan testing bagi yang bergejala hingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan testing jika menjadi kontak erat kasus terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya. Senin (9/1/2023).
Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga masih tetap menyiagakan tempat Isolasi Terpusat (Isoter). Bilamana ada masyarakat yang terpapar Covid-19. Ada 10 Puskesmas yang disiagakan.
“Kami (Dinkes) tetap menyiagakan Isoter, itu sebagai kewaspadaan dan tata laksana Covid-19 di kami tetap seperti biasa, walau angka Covid-19 di Kabupaten Malang semakin menurun,” ucapnya.
Dengan melihat kondisi tersebut, lanjut Kadinkes, menandakan bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Malang masih ada, meski saat ini kasus aktif semakin menurun, dan tidak seperti bulan-bulan sebelumnya.
“Tetap waspada, walau kasus Covid-19 mengalami penurunan, kalau di bulan November 2022 lalu, kasus aktif ada sekitar 674 orang, di bulan Desember, kasus aktif menurun lagi yakni sekitar 94 orang,” terangnya.
Selanjutnya, Dinkes Kabupaten Malang tetap menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan (faskes). Untuk isoter di 10 Puskesmas, yakni di Puskesmas Sumberpucung, Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Pamotan, Donomulyo, Gedangan, Ngantang, Lawang, Tumpang dan Puskesmas Pakis.
“Untuk vaksinasi tetap kam mendorong terus. Karena masih banyak masyarakat yang belum lengkap vaksin booster-nya,” tukasnya. (Agb/Arf)