JAVASATU.COM-BATU- Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan meluncurkan aplikasi berbasis web, Sistem Informasi Peluang dan Potensi Investasi (SIPPOIN) pada Senin (09/09/2024). Aplikasi ini dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dengan mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat umum dalam mengakses peluang investasi di Kota Batu.
Peluncuran SIPPOIN akan dilaksanakan di Balaikota Among Tani dan diresmikan oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Acara tersebut akan dihadiri oleh pejabat pemerintah, pelaku UMKM, serta para pelaku ekonomi kreatif.
Bambang Supriyanto, Kasi Analis Ahli Madya DPMPTSP Kota Batu, menekankan pentingnya aplikasi ini bagi pengembangan ekonomi lokal.
“SIPPOIN akan menjadi sarana promosi bagi UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Batu. Kami ingin membuka akses informasi yang lebih luas mengenai potensi yang dimiliki, sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang yang ada,” jelas Bambang, Rabu (4/9/2024), di Cafe Bata Merah Gunungsari Bumiaji.
Menurut Bambang, SIPPOIN diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pelaku usaha, meningkatkan daya saing, dan menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat. Sekitar 80 pelaku UMKM dan ekonomi kreatif diundang untuk menghadiri peluncuran dan memberikan masukan terkait aplikasi ini.
Aplikasi SIPPOIN merupakan gagasan dari Kepala DPMPTSP Kota Batu, Dyah Lies Tina P., yang bertujuan mempromosikan UMKM serta sektor ekonomi kreatif di Kota Batu.
“SIPPOIN ini adalah media promosi yang diharapkan dapat dikenal masyarakat Batu, terutama para investor,” tambah Bambang.
Salah satu fitur utama SIPPOIN adalah sistem akurasi informasi yang ketat, di mana setiap usaha yang ingin dipublikasikan harus melalui proses pendaftaran dan verifikasi terlebih dahulu. Proses ini melibatkan survei oleh Dinas terkait, termasuk Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan DPMPTSP, untuk memastikan legalitas dan kelengkapan administrasi seperti badan hukum dan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Dengan aplikasi ini, diharapkan tercipta kemitraan antara pelaku UMKM, investor, dan pengusaha pariwisata, sehingga produk-produk lokal dapat lebih dikenal di tingkat lokal maupun nasional.
“Aplikasi ini dibuat untuk mewadahi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif agar mereka bisa bersinergi dan mengembangkan pasar,” ujar Bambang. (Yon/Arf)