JAVASATU.COM-MALANG- Kemiskinan masih menjadi salah satu tantangan terbesar bagi proses pembangunan di Indonesia. Penanggulangan kemiskinan senantiasa menjadi prioritas pembangunan. Terutama di Kabupaten Malang.
Berdasarkan data di Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kabupaten Malang, tercatat ada 95.384 keluarga penerima manfaat (KPM). Angka tersebut turun yang semula 103.000 KPM di tahun 2019 ini.
“Untuk menekan angka itu sangat dibutuhkan tenaga-tenaga yang profesional. Peran pendamping sebagai katalisator dan fasilitator yang terlibat langsung membantu memecahkan persoalan KPM.”
“Dengan cara memberi motivasi, menjadi sumber pengetahuan, membangun konsensus bersama, dan membangkitkan kesadaran masyarakat serta interaksi antara pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dengan lembaga-lembaga eksternal,”terang Bupati Malang HM Sanusi saat membuka acara Bimbingan Pemantapan SDM Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Malang Tahun 2019. Kamis (7/11/2019) Rumah Makan Bojana Puri, Kepanjen, Malang.
“Untuk itu, diharapkan para pendamping PKH bisa menjaga profesionalisme komitmen, dedikasi, loyalitas, tanggung jawab serta integritasnya, agar tepat sasaran hingga berdampak pada berkurangnya angka kemiskinan.”tambahnya.
“Untuk itu, tambah Sanusi, pengentasan kemiskinan menjadi salah satu PR terbesar Pemerintah, bukan hanya di daerah tapi juga pusat. Melihat kondisi itu, maka harus ada kerja keras dari semua pihak untuk menjadikan para KPM supaya dapat mandiri.”
Ditempat yang sama, Kepala Dinsos Pemkab Malang, Nurhasyim menuturkan “jika pengetahuan dan ketrampilan para pendamping PKH memang perlu terus ditingkatkan.”
“Hal itu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas PKH dalam meningkatkan kinerja untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang. Ada 258 orang pendamping PKH disini,” pungkasnya.(Agb)