JAVASATU.COM- PT PLN (Persero) menggandeng University of Dundee, Inggris Raya, dan SKK Migas dalam penyelenggaraan public lecture bertajuk “Energy Transition Toward A Low–Carbon Economy”. Acara yang digelar di Kantor Pusat PLN ini menjadi forum diskusi strategis bagi pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, hingga mitra internasional, guna mempercepat transisi energi dan mencapai target Net Zero Emissions pada 2060.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menekankan bahwa transisi energi menuju ekonomi rendah karbon merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan global seperti deglobalisasi, digitalisasi, perubahan iklim, serta utang global juga harus menjadi pertimbangan dalam perencanaan ekonomi nasional.
“Mencapai Net Zero Emissions bukan hal mudah, tetapi Indonesia harus memenuhi komitmennya. Melalui mekanisme transisi energi (ETM) yang baru, kita berupaya mengatasi tantangan ini dengan strategi yang lebih efektif,” ujar Suahasil dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Javasatu.com pada Kamis (20/2/2025).

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menegaskan bahwa keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan kolaborasi erat dengan sektor swasta dan akademisi.
“Forum ini diharapkan mampu menghasilkan solusi konkret untuk percepatan transisi energi melalui sinergi lintas sektor,” kata Jisman.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menambahkan bahwa kerja sama Indonesia dan Inggris dalam transisi energi menjadi bagian penting dalam pengembangan energi terbarukan. Forum ini juga menjadi perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris.
“Saat ini Indonesia dan Inggris tengah memperkuat kemitraan di sektor energi dan lingkungan, sesuai dengan komitmen yang disampaikan dalam pertemuan Presiden Prabowo dan Perdana Menteri kami,” ungkap Jermey.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyoroti bahwa perubahan iklim adalah tantangan global yang hanya dapat diatasi melalui kerja sama internasional. PLN pun terus berupaya beralih dari energi fosil ke energi terbarukan, dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang akan didominasi oleh energi baru dan terbarukan.
“Forum ini membuktikan bahwa komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi kini bersatu dalam misi yang sama: menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Darmawan.

Sebagai langkah konkret, acara ini juga diisi dengan penandatanganan MoU antara SKK Migas dan University of Dundee, guna memastikan bahwa transisi energi berjalan selaras dengan tantangan dan kebutuhan sektor kelistrikan nasional.
PLN berkomitmen tidak hanya menyediakan energi yang terjangkau dan bersih, tetapi juga meningkatkan ketahanan energi nasional. Dalam prosesnya, PLN akan mendorong investasi hijau, mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca. (Saf)