JAVASATU.COM-MALANG- Kali pertama, Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA) Chapter Malang menghelat acara bertajuk ‘DKVerse’.
“Kegiatan DKverse dihelat mulai tanggal 28 Mei sampai dengan 1 Juni 2022 di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM). DKverse adalah adalah sebuah event yang memamerkan karya para dosen DKV di Malang Raya. Pameran ini menampilkan karya-karya dalam sub bidang DKV yang menjadi ide, gagasan, dan pemikiran para dosen DKV yang dilakukan lewat penelitian sehingga hasil karya yang ditampilkan dapat dipertanggungjawabkan” ungkap Ketua Pelaksana DKverse tahun 2022, Mahendra Wibawa, Sabtu (28/5/2022).
Mahendra Wibawa menerangkan, sedangkan AIDIA Malang adalah sebuah wadah kegiatan para praktisi dan akademisi dalam bidang DKV untuk meningkatkan martabat dan mengembangkan nilai profesi melalui wadah kegiatan bagi praktisi dan akademisi di bidang DKV.
“Dan karya tersebut dituangkan di event DKverse. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman makna dan kemampuan teknis profesionalnya dengan menjunjung tinggi etika profesi sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia” terang Alumni DKV Universitas Negeri Malang (UM) angkatan 1998 ini.
Pria yang berprofesi sebagai Dosen DKV di STIKI Malang ini juga mengatakan, AIDIA chapter Malang beranggotakan dari kalangan akademisi, profesional bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) di seluruh Malang Raya.
“Namun AIDIA dan keberadaan DKVerse sebagian besar digawangi oleh para dosen DKV dari kampus baik negeri dan swasta dengan program studi (prodi) DKV di kota Malang, seperti Prodi DKV Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), STIKI, Universitas Ma Chung, ITB ASIA, dan Binus Malang” papar Mahendra.
“Boleh dikatakan bahwa acara ini terselenggara dengan susunan kepanitiaan sepenuhnya dari para dosen di kampus-kampus tersebut” imbuhnya menegaskan.
Lebih jauh menurut Mahendra, sub sektor ini semakin memperkuat posisi tawar dunia pendidikan DKV. Hal ini dikarenakan bidang DKV baik langsung maupun tidak masih bersinggungan dengan subsektor tersebut.
Bahkan lanjut dia, apabila dilihat dari aspek yang lebih luas lagi, maka keilmuan DKV yang juga merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif ini dapat berkolaborasi dan berelaborasi dengan seluruh subsektor ekonomi kreatif lainnya.
“Kehadiran AIDIA Malang ini pun didukung oleh PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia) Bekraf yang menetapkan kota Malang ke dalam 3 subsektor unggulan ekonomi kreatif yaitu pada bidang kuliner, aplikasi dan games, serta animasi dan video” kata pria yang piawai dalam meracik musik digital ini.
Untuk itu, Mahendra berharap ke depan kegiatan yang diinisiasi AIDIA Chapter Malang yakni DKVerse ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun.
“Karena kegiatan ini menjadi penting untuk diselenggarakan mengingat kegiatan ini juga sebagai bentuk aktualisasi Tri Dharma sebagai dosen DKV, anggota AIDIA Malang, sekaligus pelaku profesional yang mengimplementasikan keilmuan DKV dalam mewujudkan PMK3I kota Malang dalam bidang ekonomi kreatif” urainya.
Mahendra menambahkan, di event DKVerse perdana ini selain pameran ada juga workshop dan launching buku.
“Kalau pameran karya ada seperti ilustrasi, poster, fotografi, user interface. Kalau workshop di bidang DKV pesertanya dari kalangan siswa SMA dan SMK, mahasiswa bahkan umum. Materi workshop seperti merekam Audio untuk Musik Digital, Desain Logo, Komposisi Visual, Fotografi, Desain Karakter, dan Lettering. Serta ada juga launching buku berjudul ‘DKVerse: Bunga Rampai Pemikiran Desain'” terangnya.
Di samping pameran dan workshop, kata Mahendra, para peserta pameran juga menuliskan pemikiran tentang DKV, baik yang berhubungan dengan proses perancangan karya yang dipamerkan, ataupun pemikiran terkait DKV secara umum di luar penciptaan karya.
“Buku ini merupakan pertanggungjawaban intelektual, mengingat peserta pameran dan penyelenggara juga merupakan akademisi” imbuh Mahendra mengakhiri. (Dop/Saf)