JAVASATU.COM-GRESIK- Program Studi Manajemen Pendidikan program Pascasarjana (S2) Universitas Gresik (Unigres), mengelar Seminar Nasional dengan tema ‘Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan’ bertempat Aula Lantai II Gedung Pascasarjana Unigres pada Sabtu (12/8/2023).
Kegiatan diikuti mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan program Pascasarjana, seluruh dekan di lingkungan Unigres, tamu undangan, Dra. Siti Bariroh, M.Pd serta sesepuh Universitas Gresik Prof Dr. H. Sukiyat, SH.M.Si. Seminar menghadirkan pakar pendidikan, Prof Dr. Maria Veronika Roesminingsih. M.Pd dan Dr. M. Sholeh, M.Pd.
Dalam sambutannya, Dr. Taufiq Harris, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana (S2) Unigres mengatakan, tujuan seminar ini terutama agar satuan pendidikan dapat mempelajari dengan benar terkait dengan karakteristik setiap jalur Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Sehingga, menurut dia, satuan pendidikan dapat memutuskan pilihan kurikulumnya, termasuk bagaimana mendesain pembelajaran dan asesmen secara benar.
“Oleh sebab itu kegiatan seminar nasional ini diharapkan menjadi ruang komunikasi yang bermanfaat serta sebagai media solusi bagi mahasiswa yang notabenenya sudah menjadi guru, guru penggerak, kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka,” terang Taufiq Harris selaku Direktur Pascasarjana s2 Universitas Gresik.
Dr. Suyitno, S.E., M.Pd selaku Kaprodi S2 Manajemen Pendidikan, berharap seminar ini dapat dijadikan sebagai wahana berbagi terkait kendala dan solusi dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Sehingga dapat meningkatkan layanan kepada peserta didik serta kualitas pembelajaran,” tegasnya.
Sementara itu Prof Dr. Maria Veronika Roesminingsih. M.Pd dalam paparan materinya menerangkan, bahwa closing dari merdeka belajar ialah profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila terdapat 6 indikator diantaranya ialah beriman dan bertakwa kepada tuhan YME (sampai mana sesama siswa saling menyapa menjenguk dan lain-lain, berkebhinekaan global (multicultural), bergotong royong (saling memotivasi), kreatif (guru harus kreatif), bernalar kritis (pandai dalam hal menyaring informasi) serta mandiri.
“Profil pelajar pancasila dipelajari melalui dua hal pertama adalah mata pelajaran dan kedua pembelajaran berbasis projek. Mata pelajaran meliputi pembelajaran terdeferensial, CPL disederhanakan, siswa memiliki kelulusan dalam mendalami konsep penguatan kompetensi. Pembelajaran berbasis projek meliputi berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum, pembelajaran berbasis interdisipliner, melibatkan masyarakat, muatan lokal dikembangkan sesuai kebutuhan saat ini,” papar Prof Dr. Maria Veronika Roesminingsih. M.Pd.
Dr. M. Sholeh, M.Pd selaku narasumber dalam seminar nasional menyampaikan, guru di era digital saat ini harus kreatif dan inovatif serta mampu menyesuaikan apa yang dibutuhkan peserta didik.
“Maka dalam seminar kali ini, saya memberikan desain-desain baru bagi guru-guru melalui media pembelajaran berbasis online di quiz.com, melalui platform ini, saya memberikan inovasi pembelajaran baru bagi guru untuk meningkatkan minat belajar siswa,” jelas Dr. M. Sholeh, M.Pd.
Kegiatan ditutup dengan pemberian cinderamata kepada kedua pemateri. (Bas/Arf)