JAVASATU.COM-MALANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bakal terus menambah adanya Perpustakaan (Perpus) Desa, guna meningkatkan literasi masyarakat desa.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Malang, Slamet Suyono mengatakan, di desa mayoritas sudah memiliki perpustakaan. Namun, masih banyak desa yang yang perlu pendampingan untuk mewujudkan perpustakaan desa tersebut.
“Dari 378 desa di Kabupaten Malang, belum semua punya perpustakaan, saat ini jumlah perpustakaan desa masih 225 unit,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Sejak tahun 2018 lalu, Pemkab Malang telah merintis Perpus desa. Dan hasilnya sudah sebanyak itu. Akan tetapi untuk peningkatan literasi, Slamet menegaskan, keberadaannya perlu di tingkatkan lagi.
“Kita memiliki beberapa perpustakaan terbaik, salah satunya perpustakaan di Desa Gampingan. Namanya Perpustakaan Desa Gampingan Gemar Membaca (GGM), Kecamatan Pagak,” jelasnya.
Selanjutnya Slamet, berharap di tahun 2023 ini, Disperpusip dapat membina desa-desa lainnya. Ada 153 desa belum memiliki perpustakaan.
“Kita akan lakukan pembinaan untuk beberapa desa yang belum memiliki perpustakaan, selain itu kami juga mengaktifkan lagi perpustakaan sekolah,” terangnya.

Sebenarnya, lanjut Slamet, Pemerintah Desa (Pemdes) juga bisa melakukan pengelolaan dan penataan perpustakaan dengan menggunakan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
“Dalam DD/ADD itu ada nomenklatur peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), nah pembukaan Perpustakaan masuk di situ. Desa bisa mengajukan pengadaan buku dari perpustakaan nasional (perpusnas), atau ajukan pengadaan dari dana itu (ADD/DD),” tukasnya.
“Tapi, untuk memenuhi target tersebut memang butuh waktu, dan kami usahakan bisa tahun ini,” imbuhnya. (Agb/Nuh)