JAVASATU.COM-GRESIK- MTs Al-Karimi 1 Tebuwung, Dukun, Kabupaten Gresik menggelar Spritual Parenting dengan tema ‘Membangun Sinergi Madrasah dan Wali Murid Mengantarkan Peserta Didik Unggul di Masa Depan’ pada Minggu (5/2/2023) bertempat di Aula madrasah setempat. Kegiatan melibatkan murid kelas 9 MTs Al-Karimi 1 dan wali murid. Suasana tangis wali murid dan siswa pecah saat mengikuti materi dari Khoirun Nasih M.HI, CAR, CIQar.
Kepala MTs Al-Karimi 1, Moh Nafik menerangkan, Spiritual Parenting adalah pola asuh terhadap anak dengan menempatkan Allah SWT pada urutan tertinggi. Baik sikap maupun perilaku saat orang tua berinteraksi dengan anak.
“Seperti cara orang tua memberikan aturan- aturan, atau hukuman, dan cara orangtua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya,” terang Moh Nafik, Minggu (5/2/2023).
Untuk itu, Nafik menilai, Spiritual Parenting ini salah satu program pendidikan yang penting bagi orang tua untuk memahami peran masing-masing dalam pembentukan karakter.
“Spiritual Parenting di sini bukan sekedar mengasuh anak, namun orang tua harus mendidik, membimbing, dan melindungi setiap perkembangan anak termasuk mengarahkan anak untuk belajar serta diberikan spritual keagamaan,” paparnya.
Nafik juga meminta kepada para wali murid atau orang tua terus bersinergi dengan madrasah untuk mendampingi perkembangan anak.
“Pihak orang tua mendampingi anak di rumah, dan pihak madrasah mendampingi anak di sekolah. Inilah menjadi bagian kerjasama yang baik antara orang tua dan pihak sekolah,” tegasnya.
“Selain orang tua, siswa juga harus menghormati dan taat kepada gurunya,” imbuh Nafik memungkasi.
Sementara itu, Spiritual Parenting menghadirkan narasumber Khoirun Nasih M.HI, CAR, CIQar. Ia merupakan Trainer Griya Parenting Indonesia, juga selaku Founder Asabangsa Cunsulting Trainer UMMI Fondation dan Dosen Universitas Trunojoyo Madura.
Dalam paparan materinya, Khoirun Nasih menyampaikan, biarkan anak bercita-cita tinggi dengan segala mimpinya untuk terus mengeksplor kemampuannya. Lalu biarlah ditulis dan ditempel di dinding agar selalu ingat dan berusaha untuk meraihnya.
“Intinya, orang tua harus mensupport dan mendoakan cita-cita mereka (anak),” ucapnya.
Khoirun Nasih menegaskan, orang tua harus ridlo dan memaafkan segala keadaan anaknya. Hal ini juga memberikan sebuah pembelajaran kepada anak arti sebuah keihklasan.
“Sehingga mudah bagi anak meraih cita-citanya,” tukas Khoirun Nasih dalam petikan materinya.
Pantauan di lapangan, terlihat anak dan orang tua menangis saat mengikuti materi spiritual parenting. (Hoo/Nuh)