Javasatu,Jakarta- Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan bahwa setiap tahunnya Kota Malang menyelenggarakan otonomi award. Hal itu sebagai bentuk apresiasi serta mendorong kreatifitas para Kepala Kelurahan di Kota Malang.
Walaupun begitu, ia menegaskan, sebuah sebuah lomba tak berarti apa-apa jika tidak ada tindak lanjut.
“Apa artinya lomba kalo tidak ada tindak lanjut, sehingga apa yang didapat disini evaluasi dari panjengan semua, catatan bagi kami. Sehingga kedepan catatan-catatan bagi kami yang belum kami lakukan akan kita tindak lanjuti,” ujar Sutiaji.
Adanya lomba Desa Kelurahan tingkat nasional ini sekaligus diharapkan dapat mendorong pemerintah desa dan kelurahan untuk mengoptimalkan dan mengevaluasi potensi yang ada di wilayahnya.
Selain itu serta pembangunan yang dilaksanakan atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku, tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien sehingga tercapai peningkatan kualitas hidup masyarakat desa dan kelurahan, baik pada aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kebudayaan maupun kemasyarakatan.
“Hari ini kami datang untuk belajar, kedepan itu yang harus kita tindak lanjuti dan kami harus lebih baik dari hari ini” pungkas Sutiaji. (EM)
Pemkot Malang berkomitmen sesuai dengan Undang-undang nomer 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengalokasikan 5 persen masuk dalam anggaran kelurahan. Sinergi Pentahelik dalam membangun Kota Malang.
Selain Kelurahan Tulusrejo Kota Malang, turut hadir 4 kelurahan lainnya, yakni Kelurahan Mangkubumen Kota Surakarta, Kelurahan Cokrodiningraton Yogyakarta, Kelurahan Babakan Kota Tangerang, Kelurahan Semarapura Kabupaten Klungkung. (saf/jup)