Javasatu, Malang- Dalam mengantisipasi terjadinya potensi bencana alam untuk wilayah Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten Malang bersama TNI Polri menggelar Rapat Koordinasi Tanggap Bencana. Rabu (8/1/2020) di ruang rapat Pemkab Malang.
Rapat Koordinasi (Rakor) dihadiri Bupati Malang HM. Sanusi, Dandim 0838 Kabupaten Malang/Batu, Letkol Inf Ferry Muzawwad, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung SH, SIK, Danlanal Malang, dan Perwakilan Danlanud Abdulrahman Saleh serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Zainuddin dalam paparanya menjelaskan Rakor Tanggap Bencana ini digelar untuk menindaklanjuti diberlakukannya UU nomer 24 tahun 2007 dan Perda Jawa Timur nomer 3 tahun 2010 tentang penanggulangan Bencana.
Iapun mengatakan di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang berpotensi terjadinya bencana alam. Kolonel Inf Zainuddin menyebut ada 12 jenis potensi bencana yang diperkirakan bisa terjadi potensi bencana, baik geologi, hidrometeorologi, bencana alam, dan bencana non-alam yang didominasi bencana hidrometeorologi
“12 potensi bencana itu banjir, banjir bandang, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kegagalan teknologi, kekeringan, wabah penyakit, erupsi gunung, cuaca ekstrem, tanah longsor, tsunami, serta kebakaran hutan dan lahan,” kata Danrem 083 Baladhika Jaya Kolonel Inf Zainuddin saat memimpin Rapat Koordinasi Tanggap Bencana di ruang rapat Pemkab Malang rabu (8/1/2020).
“Makanya saya meminta semua pihak yang tergabung dalam satuan kerja (Satker) penanggulangan bencana untuk mengumpulkan berbagai informasi terkait bencana, menganalisis dan menindaklanjuti dengan langkah pengurangan risiko. Upaya penanganan yang dilakukan oleh berbagai pihak ini harus dimulai saat pra bencana. Bencana ini adalah urusan bersama, mencegahnya juga harus bersama-sama,” imbuh Kolonel Inf Zainuddin.
Selain itu Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Zainuddin meminta penanganan bencana yang sebelumnya berorientasi pada pola reaktif/proaktif, sekarang lebih pada pola penanganan preventif berbasis Pengurangan Resiko Bencana (PRB).(Agb/Git)