JAVASATU.COM- Hamdan, seorang warga asli Suku Sasak, telah mengabdikan diri selama lebih dari 20 tahun untuk menjaga kelestarian hutan Rarung dan sumber daya air di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sebagai penjaga Hutan Rarung di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Hamdan berperan besar dalam pelestarian puluhan mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi warga di sekitarnya.
Perjalanan Hidup di Tengah Kekeringan
Hamdan, yang tumbuh di Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, menyaksikan langsung dampak kekeringan di masa kecilnya. Saat itu, warga desanya harus berjuang mendapatkan air dengan berjalan menuruni bukit yang licin saat hujan.
“Pengalaman pahit itulah yang mendorong untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian alam, terutama sumber mata air di kawasan Hutan Rarung”, ungkapnya, Kamis (03/10/2024).
Konservasi Hutan dan Penanaman Pohon
Salah satu langkah besar yang dilakukan Hamdan adalah program penanaman pohon di sekitar mata air Kelebut, Desa Pemepek. Dengan menanam berbagai jenis pohon seperti gaharu, mahoni, jati, dan rajumas, Hamdan berharap bisa mengembalikan ekosistem hutan yang gundul sekaligus menjaga debit air.
Setiap bulan, Hamdan dan timnya melakukan penanaman dan evaluasi pohon untuk memastikan kelestariannya. Selain itu, satwa seperti kera abu dan lutung ekor panjang mulai kembali menghuni kawasan tersebut.
Melawan Ilegal Logging dan Edukasi Masyarakat
Hamdan juga aktif menyuarakan pentingnya menjaga hutan dari ancaman penebangan liar. Melalui koperasi wanita tani dan kerja sama dengan pemerintah desa serta lembaga lingkungan hidup, Hamdan rutin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan dan mata air.
“Berharap masyarakat lebih sadar akan bahaya ilegal logging yang merusak ekosistem dan mengancam sumber daya air”, tegasnya.
Konservasi Bambu Tabah
Selain penanaman pohon, Hamdan juga menginisiasi konservasi bambu tabah. Bambu ini dikenal memiliki banyak manfaat, baik untuk konservasi air maupun ekonomi. Dengan dukungan berbagai pihak, Hamdan berharap konservasi ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Dampak Nyata Bagi Masyarakat
Upaya Hamdan telah membuahkan hasil nyata. Sumber mata air yang dulu terbatas kini bertambah, menghidupi dua desa sekaligus, termasuk Desa Pemepek. Masyarakat tidak lagi harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari, dan sumber-sumber air seperti Air Sedau, Air Merta Pao, dan Air Eyat Gue kini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari warga.
Hamdan, dengan dedikasinya yang tanpa henti, tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga memberikan harapan bagi masa depan masyarakat Lombok Tengah yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Sir/Arf)