JAVASATU.COM-MALANG- Warga Klampok Kasri, Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang, kembali menggelar acara tahunan ‘Klampok Kasri Jaman Biyen’ (KJB) yang kini memasuki edisi ketiga. Event ini menampilkan nuansa nostalgia dengan menghadirkan suasana tempo dulu melalui dekorasi, makanan, hingga pakaian tradisional.
Tri Priyo Wahyudi, Ketua RW 02 Gading Kasri, menjelaskan bahwa konsep KJB tahun ini tetap mempertahankan cita rasa tradisional.
“Tahun ini, tidak banyak perubahan dari tahun lalu. Kami mengombinasikan makanan tradisional dan modern di satu lokasi, namun tetap menyoroti makanan jadul, sesuai dengan tema Klampok Kasri Jaman Biyen,” ujarnya, Rabu (04/09/2024).
Acara yang digelar pada 4-7 September 2024 ini menghadirkan 115 stan yang terdiri dari warga lokal dan luar kampung. Pengunjung tampak antusias menikmati sensasi suasana jaman dahulu.
“Secara konsep memang jadul, tapi ada unsur kekinian agar menarik bagi pengunjung,” tambah Tri Priyo menegaskan.
Menurut dia, kegiatan ini berdampak positif terhadap ekonomi kerakyatan warga setempat, terbukti dengan meningkatnya pendapatan dari berbagai sektor usaha lokal.
“Penguatan ekonomi warga terlihat dari beragamnya lapangan kerja dan peningkatan omset pedagang. Kalau acara ini sepi dan rugi, pasti akan mempengaruhi daya mereka,” jelas Tri Priyo.
Ketua panitia acara, Dwi Sandi Purwono, menambahkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan turut mendongkrak perputaran ekonomi lokal.
“Tahun ini, acara dibagi ke empat titik lokasi di area KJB 3. Konsepnya tidak banyak berubah, hanya ada beberapa perbaikan kualitas yang berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan,” ungkapnya.
Dwi Sandi juga mencatat banyak pedagang yang merupakan peserta dari tahun-tahun sebelumnya, menciptakan peluang untuk market shifting (pergeseran pasar) yang lebih optimal.
“Fluktuasi ekonomi membaik karena para pedagang yang datang adalah peserta dari satu hingga dua tahun lalu. Angka kunjungan bisa mencapai 700-1.000 orang per hari, terutama saat musim mahasiswa baru,” jelasnya.
“Dengan konsep yang unik dan atmosfer nostalgia, ‘Klampok Kasri Jaman Biyen’ tidak hanya menjadi destinasi kuliner menarik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan warga setempat”, imbuhnya.
Dita, salah satu pengunjung, mengungkapkan antusiasmenya.
“Seru, cukup di satu tempat saja saya bisa mendapatkan lima jenis jajanan dengan harga yang terjangkau. Awalnya saya tertarik pada jajanan kekinian, tapi di sini saya jadi mengenal dan mencoba jajanan lawas,” ujarnya.
Edisi ketiga KJB mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk produk Resida yang dipersembahkan oleh PT Balatif. (Dop/Saf)