JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kecamatan Gresik menggandeng Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (8/11/2022) bertempat di Pendopo Kecamatan Gresik.
Diketahui, FPK merupakan wadah komunikasi atau informasi untuk memperkuat persatuan bangsa.
Hadir sebagai narasumber di FGD, Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamin dan anggota DPRD Lilik Hidayati, Ketua FPK KH Thoyib dan Camat Gresik Agung Endro Dwi Utomo serta Kesbangpol Pemkab Gresik Nanang Setiawan. FGD diikuti Kepala Desa (Kades) dan Lurah SE Kecamatan Gresik.
Camat Gresik, Agung Endro Dwi Utomo mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya mencari solusi atas keberagaman etnis di Kecamatan Gresik.
“Di Kecamatan Gresik ini etnis masyarakatnya beragam. Ada etnis Jawa, Madura, Tionghoa, Arab, Sunda, dan Bugis” ungkap Camat, Selasa (8/11/2022).
Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamin menerangkan, keberadaan FPK ini berdasar pada Undang-undang No 8 Tahun 1985 tentang Keorganisasian Masyarakat dan Permendagri No 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah.
“Tujuan dan tugas FPK Kecamatan diantaranya adalah, menjaring aspirasi masyarakat dibidang pembauran kebangsaan. Menyelenggarakan forum dialog dengan pimpinan ketua forum kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat. Dan menyelenggarakan sosialisasi kebijakan pembauran kebangsaan di masyarakat” papar Nurhamin.
Sementara itu, anggota DPRD Gresik Lilik Hidayati mengajak masyarakat untuk selalu menjaga toleransi menghormati perbedaan suku, ras dan keyakinan antar sesama.
“Saling menghargai tanggung jawab. Serta masyarakat harus berperan aktif dalam kegiatan apapun jika ada konflik cepat dilakukan penanganan rekonsiliasi, reintegrasi, rekontruksi, dan rehabilitasi” ujar Lilik.
Ketua FPK, KH Thoyib mengatakan, FPK adalah sebuah wadah penting yang dapat meningkatkan kesadaran perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka pemantapan kebrelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Menurut dia, FPK selalu mendukung pelaksanaan tugas pemerintah daerah dalam membina dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat akan timbulnya potensi ancaman keutuhan bangsa di daerah.
“Saya berharap agar kita semua untuk selalu memberikan contoh yang terbaik bagi masyarakat khususnya Gresik yang beraneka ragam etnis, suku, adat, budaya serta keyakinan, damai selalu Indonesia amin” pungkasnya. (Bas/Arf)