JAVASATU.COM- Lembaga Komite Pemuda Menjaga Hutan (KEMAH) Indonesia membantah keras tudingan yang beredar dalam konten viral akun TikTok @tanpadusta0. Konten tersebut menyebut mantan Menteri LHK Siti Nurbaya dan putranya, Ananda Tohpati, terlibat praktik curang dalam aktivitas tambang di Raja Ampat.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi pada Sabtu (14/6/2025), KEMAH Indonesia menilai narasi dalam video berjudul “Keluarga Perusak Raja Ampat” penuh fitnah dan tidak berdasar.
“Mulai dari ‘Manuver Ibu Menteri’, ‘Manuver Lihai Andes’, hingga ‘Sisi Gelap si Kancil’, semua bagian berisi kebohongan dan manipulasi,” kata Koordinator KEMAH Indonesia, Heru Purwoko.
Konten tersebut menuduh Siti Nurbaya memanipulasi kebijakan konservasi tahun 2017 demi membuka jalan bagi tambang anaknya. Bahkan, Ananda dituding mengumpulkan “donasi” hingga Rp275 miliar per bulan dari lima perusahaan tambang untuk kepentingan politik, termasuk dugaan aliran dana ke PBNU.
Heru menegaskan, semua tuduhan itu adalah fitnah keji.
“Ini upaya mencemarkan nama baik Bu Siti, Ananda Tohpati, dan PBNU. Narasinya ngawur, tidak ada dasar faktualnya,” tegasnya.
Ia menilai akun @tanpadusta0 hanya mencari sensasi murahan dengan memanfaatkan isu penambangan di Papua.
Heru menyebut Siti Nurbaya selama 10 tahun menjabat Menteri LHK dikenal bersih dan tidak pernah menyalahgunakan jabatan untuk keluarga.
“Tidak ada karpet merah untuk siapa pun. Jejak rekamnya jelas, bersih,” ujarnya.
Terkait kemenangan Ananda Tohpati sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem pada Pemilu 2024, Heru mengatakan itu diraih lewat perjuangan panjang, bukan karena kekuasaan ibunya.
Soal dugaan aliran dana tambang ke PBNU, Heru mengutip klarifikasi dari Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan, yang membantah keras tuduhan tersebut.
“Kami tak pernah terima dana dari tambang mana pun. Kalau perlu kami buka datanya,” ujar Gudfan.
Sementara Gus Fahrur, yang disebut-sebut masuk dalam jajaran komisaris PT Gag Nikel, juga membantah keras keterlibatan dalam aliran dana atau praktik ilegal lainnya.
“Tidak ada hubungan dengan tuduhan liar yang beredar,” tegasnya.
KEMAH Indonesia mendesak pemilik akun @tanpadusta0 untuk menghentikan penyebaran hoaks dan meminta masyarakat tidak mudah terpancing provokasi di media sosial. (Saf)