JAVASATU.COM- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) kembali membuktikan diri sebagai pelopor festival musik kampus terbesar di Tanah Air lewat penyelenggaraan Student Nite Festival (SNF) 2025, Minggu (2/11/2025).

Digelar di area kampus FISIP UI Depok, acara ini sukses menyedot perhatian lebih dari 3.000 penonton dan menampilkan deretan musisi papan atas hingga talenta muda dari berbagai kampus Jabodetabek.
SNF 2025 menjadi bukti bahwa kegiatan musik kampus kini tak lagi sekadar acara hiburan, melainkan wadah kreatif yang berperan besar dalam menggerakkan industri musik nasional.
Dengan konsep Harmony in the Nite, In Music We Unite, festival ini menjadi simbol kolaborasi lintas generasi, genre, dan budaya.
“Di panggung Student Nite Festival, setiap nada adalah cerita, dan setiap alunan adalah kenangan. Ini bukan sekadar konser, tapi ruang berekspresi dan belajar bagi mahasiswa serta ajang pemersatu lintas generasi,” ujar Plh. Dekan FISIP UI Dwi Ardhanariswari Sundrijo, Ph.D di sela acara.
Tiga Panggung, Puluhan Musisi, Ribuan Penonton
Tahun ini, SNF menghadirkan tiga panggung utama dengan total lebih dari 20 penampil.
Panggung Nusasonik menjadi pusat perhatian dengan penampilan Solarvana, Inara Arcelia, Skandal, Voice of Baceprot (VOB), Motherbank, Kahitna, dan White Chorus.
Panggung Resonasa menampilkan Takis, New Chapter, Juicebox, Ghea Indrawari, Barasuara, The Oldest, serta Alvons Freedom feat Tegedreads.
Sementara Panggung Konektika dikhususkan bagi 10 band kampus terbaik Jabodetabek, hasil seleksi ketat dari 35 pendaftar.
Proses seleksi band melibatkan juri ternama seperti Danie Satrio (eks Pemred Majalah HAI), Dave Lumenta (Sound Designer dan Dosen FISIP UI), serta Fahim Iqbal (Vocal Coach dan Music Director).
Langkah ini memperkuat reputasi SNF sebagai festival kampus paling profesional dan terkurasi di Indonesia.
Ruang Kreativitas, Kritik Sosial dan Keberagaman
Lebih dari sekadar hiburan, SNF 2025 juga mengusung nilai sosial dan keberagaman.
Band metal asal Garut Voice of Baceprot (VOB) tampil garang dengan pesan kebebasan berekspresi dan antikekerasan.
Sementara Barasuara mengingatkan bahwa kampus adalah ruang lahirnya suara kritis yang mesti dijaga.
Salah satu penampilan paling berkesan datang dari Motherbank, grup musik eksperimental beranggotakan ibu-ibu korban rentenir dari Majalengka. Mereka membawakan lagu-lagu bertema perjuangan perempuan desa yang berhasil menggugah ribuan penonton.
“Student Nite Festival bukan hanya soal musik, tapi ruang bagi empati sosial dan nilai kemanusiaan,” ujar Kitri Ambarwatie, Ketua Panitia SNF 2025.

Wadah Edukasi dan Pembelajaran Mahasiswa
Selain menampilkan musisi besar, SNF juga menjadi laboratorium kreatif bagi mahasiswa UI.
“Lewat festival ini, mahasiswa belajar mengelola event, bekerja sama lintas disiplin, dan mengasah kemampuan komunikasi. Mereka bukan sekadar panitia, tapi kreator,” tambah Kitri.
Menurut Dwi Ardhanariswari, antusiasme mahasiswa menjadi kunci sukses penyelenggaraan.
“Meski sempat tertunda karena hujan, acara tetap berlangsung meriah dan tertib. Semua senang, mulai penonton, musisi, hingga panitia,” katanya.
Festival Kampus dengan Fasilitas dan Pengelolaan Profesional
Sebagai festival kampus berskala besar, SNF 2025 juga didukung fasilitas lengkap mulai dari foodtruck area, musala, toilet umum, layanan medis, hingga tenant UMKM lokal.
Seluruh area kampus disulap menjadi arena pesta musik yang nyaman dan aman bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Dengan keberhasilan ini, FISIP UI Student Nite Festival kini diakui sebagai pergelaran musik kampus paling bergengsi dan berpengaruh di Indonesia, sekaligus bukti nyata bahwa kampus mampu menjadi motor kreatif bagi industri hiburan nasional. (tur/saf)