JAVASATU.COM- Kabupaten Gresik semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu magnet investasi terbesar di Jawa Timur. Hingga triwulan III tahun 2025, realisasi investasi di daerah ini mencapai Rp22,98 triliun, mencerminkan tingginya minat investor menanamkan modal di wilayah industri tersebut.

Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif mengatakan, pertumbuhan investasi yang pesat harus diimbangi dengan sistem pelayanan yang cepat, transparan, dan efisien. Pemerintah Kabupaten Gresik pun berkomitmen memangkas birokrasi agar izin usaha bisa diterbitkan tanpa hambatan.
“Kami ingin memastikan semua investor yang datang ke Gresik merasa mudah dan nyaman. Perizinan kini sudah serba online dan bisa diakses dari mana pun,” ujar Alif dalam kegiatan Gresik Klik (Klinik Investasi Keliling) yang digelar DPMPTSP Jawa Timur, Rabu (4/11/2025).
Alif menjelaskan, Pemkab Gresik terus mempercepat digitalisasi perizinan melalui sistem Online Single Submission (OSS), Sicantik, dan GoPutar. Langkah ini terbukti mempersingkat waktu pengurusan izin usaha tanpa perlu antre atau membawa berkas fisik.
Berdasarkan data DPMPTSP Gresik, hingga September 2025 tercatat:
- 10.924 Nomor Induk Berusaha (NIB) telah terbit (100%).
- 2.366 dari 2.428 permohonan dasar disetujui.
- 1.810 Sertifikat Standar rampung dari 1.821 pengajuan.
Total lebih dari 15 ribu dokumen izin digital telah diproses, dengan tingkat penyelesaian di atas 95%.
“Kita terus berinovasi agar semua perizinan bisa selesai lebih cepat. Pelaku usaha tidak perlu khawatir, semua sudah transparan dan terintegrasi,” tegas Alif.
Program Gresik Klik sendiri digelar untuk menjaring kendala di lapangan sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pelaku industri.
Selain mempermudah perizinan, Pemkab Gresik juga menyiapkan infrastruktur pendukung investasi, mulai dari akses jalan kawasan industri, jaringan utilitas, hingga kesiapan tenaga kerja lokal.
“Kami ingin investasi di Gresik bukan hanya besar nilainya, tapi juga memberi dampak langsung bagi masyarakat,” pungkas Alif.
Kepala DPMPTSP Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati mengatakan, Gresik termasuk daerah dengan iklim investasi paling dinamis di Jawa Timur. Pemerintah provinsi pun mendorong penuh digitalisasi layanan agar investor lama tetap bertahan dan investor baru terus berdatangan.
“Kunci promosi investasi sekarang bukan lagi iklan, tapi pengalaman langsung pelaku usaha. Kalau mereka merasa dilayani dengan baik, mereka akan jadi duta yang mempromosikan Jawa Timur,” ungkap Dyah. (bas/arf)