JAVASATU.COM- Peringatan Hari Guru Nasional di Kabupaten Gresik, Rabu (26/11/2025), dipenuhi pesan penting dari Bupati Fandi Akhmad Yani yang menegaskan bahwa pendidikan di Gresik harus menjadi proses yang menyenangkan bagi siswa maupun guru. Ia menilai suasana belajar yang positif merupakan fondasi pembentukan karakter dan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

“Pendidikan di Gresik harus menyenangkan. Bukan hanya soal materi, tetapi bagaimana nilai, karakter, dan proses belajar itu berjalan dengan gembira,” ujar Bupati Yani di hadapan ribuan guru dan peserta yang mengikuti peringatan di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah terus melakukan berbagai terobosan agar pendidikan tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pengalaman belajar yang humanis dan memberi ruang tumbuh bagi anak-anak. Salah satu kebijakan yang ia soroti adalah penerapan baca tulis Al-Qur’an sebagai muatan lokal sejak 2022.
“Tiga tahun lalu saya instruksikan baca tulis Quran menjadi muatan lokal. Hasilnya hari ini terlihat. Tidak ada lagi siswa SD dan SMP negeri yang tidak bisa mengaji,” tegasnya.
Bupati Yani juga mengajak masyarakat untuk terus menghormati peran guru sebagai pilar peradaban. Ia memastikan bahwa pemenuhan hak dan kesejahteraan guru tetap menjadi prioritas Pemkab Gresik meski terjadi penyesuaian tunjangan kinerja secara nasional.
“Guru adalah pondasi bangsa. Tahun 2026, hak-hak guru Insyaallah aman. Kami tetap memprioritaskan sektor pendidikan,” katanya. Dalam kesempatan itu, Pemkab juga memberikan hadiah umrah bagi guru terpilih sebagai bentuk apresiasi.
Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Hariyanto, mendukung penuh pesan Bupati Yani. Ia menyebut Hari Guru Nasional merupakan momentum memperkuat semangat pendidik agar mampu menciptakan pembelajaran yang berkualitas sekaligus menyenangkan.
“Dedikasi guru hari ini akan menentukan masa depan Generasi Emas 2045. Tugas kami memastikan guru mendapat dukungan penuh untuk terus profesional dan kreatif,” ujarnya.
Hariyanto sekaligus memaparkan langkah konkret Pemkab dalam memperbaiki ekosistem pendidikan. Di antaranya pengangkatan 2.756 guru PPPK, pemberian insentif kepada 3.206 guru PAUD non-sertifikasi, serta alokasi hampir Rp30 miliar untuk guru swasta. Pemkab juga menargetkan 91 persen ruang kelas di Gresik dalam kondisi baik pada 2025.
Peringatan Hari Guru Nasional di Gresik turut diisi berbagai kegiatan keagamaan dan kreativitas, mulai dari Khotmil Qur’an, penampilan kreasi guru dan siswa, hingga penghargaan bagi guru berprestasi dan pelaksana pendidikan inklusi.
Melalui momentum ini, Pemkab Gresik menegaskan komitmennya bahwa pendidikan yang menyenangkan adalah kunci mencetak generasi yang berkarakter, kompeten, dan siap bersaing di masa depan. (bas/nuh)