JAVASATU.COM-MALANG- Sebanyak 31 Rumah Restorative Justice (RRJ) di 31 Desa yang tersebar di 31 Kecamatan di wilayah Kabupaten Malang diresmikan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur (Jatim) Dr. Mia Aminati SH.MH, Selasa (19/7/2022).
Kajati Jatim Mia Aminati menuturkan, adanya RRJ di Kabupaten Malang ini merupakan bukti Kejaksaan hadir di tengah-tengah masyarakat.
” RRJ ini merupakan salah satu dari 7 skala prioritas Kejaksaan, sebagai bukti keseriusan kejaksaan pada masyarakat dalam penyelesaian perkara dengan mengedepankan hati nurani” ungkap Mia, Selasa (19/7/2022).
Mia menerangkan, dengan diresmikannya 31 RRJ hari ini, total di Kabupaten Malang ada 33 RRJ yang tersebar di setiap kecamatan. Sebelumnya ada 2 RRJ yang sudah diresmikan pada tanggal 24 Maret 2022 lalu yakni di Kecamatan Kepanjen dan Bululawang.
“RRJ di Kabupaten Malang ini merupakan RRJ terbanyak se-Jawa Timur” kata Mia.
Menurut Kajati Mia, penyelesaian konsep perkara tindak pidana diluar pengadilan bisa diselesaikan di RRJ, namun demikian syarat utamanya terlebih dahulu adanya musyawarah antara pelaku dan korban. Sedangkañ kerugian yang dialami oleh korban tidak lebih dari Rp 2,5 juta dan tuntutan hukumannya dibawah 5 tahun, juga pelakunya bukanlah residivis.
“Penyelesaiannya nanti akan didampingi oleh jaksa sebagai sahabat masyarakat dan setiap RRJ ada satu jaksa yang akan bertugas setiap harinya” ujar Mia.
“Seperti terjadinya tindak pidana pencurian sandal, harus dilihat dulu alasan kenapa dia mencuri. Apakah memang yang bersangkutan tidak punya sandal atau memang untuk memenuhi kebutuhan yang lain misalnya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya” terang Mia mencontohkan.
Menurut Mia, memang kalau dilihat dari perkaranya tetap saja menyalahi KUHP pasal 303, tetapi nilai dari sebuah sandal dan alasan mencuri juga harus dikaji untuk menyelesaikan perkara.
“Serta antara korban dan pelaku sudah dipertemukan, yang didampingi oleh pihak desa” jelasnya.
Kajati Mia meminta kepada Kejari Kabupaten Malang untuk selalu merawat RRJ dan terus melakukan pendampingan dengan menugaskan Jaksa di setiap RRJ.
RRJ Bisa Jadi Tempat Penyelesaian Perkara Denda Tilang
Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Malang, Dr. Diah Yuliastuti mengungkapkan bahwa dalam rumah restorative justice tersebut, tidak hanya untuk menyelesaikan perkara tindak pidana saja, namun juga bisa sebagai penyelesaian perkara denda pelanggaran lalu lintas (Tilang).
“Maka nantinya pembayaran denda pelanggaran Lalin setiap hari Jumat di Kejaksaan, masyarakat nantinya bisa langsung datang ke RRJ” urai Diah.
Secara terpisah, Bupati Malang HM Sanusi berharap dengan adanya RRJ di setiap kecamatan akan menjadi tempat pembelajaran bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahamannya tentang kesadaran hukum.
“Sehingga ke depannya di wilayah Kabupaten Malang, tidak ada lagi pelanggaran hukum yang dilakukan masyarakat secara masif” kata Bupati Sanusi.
“Dengan adanya RRJ kami sangat berterima kasih banyak pada Kejaksaan yang bakal menyelesaikan perkara dengan mengedepankan musyawarah dan hati nurani. Sehingga nantinya sudah tidak ada lagi hukum yang bakal tajam kebawah dan tumpul keatas” pungkas Sanusi.
Tambahan informasi, peresmian 31 RRJ dipusatkan di Desa Putat Kidul kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang turut hadir Bupati Malang HM Sanusi, Wakil Bupati MAlang Didik Gatot Subroto, Kodim 0818 Malang-Batu, Polres Malang, Kejari Kabupaten Malang, Kejari Kota Batu, PN Kota Malang. (Agb/Saf)