JAVASATU.COM-BATU- Aksi 378 pelajar dan Komunitas penggiat Macapat berhasil Nembang Macapat yang berdurasi 96 Jam nonstop atau empat hari empat malam yang dimulai pada tanggal 13 hingga 17 Desember 2022 di Balai Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur sukses memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) tahun 2022.
Seni budaya Jawa tembang Macapat dalam rangka Hari Anti Korupsi sedunia (Hakordia) tahun 2022 tersebut tidak hanya berhasil memecahkan rekor MURI Indonesia tetapi juga berskala Internasional.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Batu Edi Sutomo, SH.MH mengatakan nembang Macapat 96 Jam Nonstop berhasil memecahkan rekor MURI dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia dimana Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu yang punya program praja satu (program jaksa sahabat Kota Batu) yakni Jaksa Peduli Seni dan Budaya yang berkolaborasi dengan Pemkot Batu.
“Tembang Macapat ini merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan hukum melalui seni Budaya Macapat dan melalui Macapat juga diharapkan masyarakat dapat mengenali hukum dan menjauhi hukuman” kata Edi Sutomo, Minggu (18/12/2022.
Penerimaan Anugerah dari MURI dan Penyerahan piagam rekor MURI tersebut, kata dia, diserahkan oleh perwakilan dari MURI Semarang Sri Widayati kepada Kepala Kejaksaan Negeri Batu dan kepada Pemkot Batu yakni Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Pendidikan Kota Batu dan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah Kota Batu serta Penggiat Macapat Kota Batu.
Edi Sutomo mengatakan bahwa Rekor MURI yang diserahkan oleh Perwakilan dari MURI Semarang Sri Widayati tersebut bukan hanya tercatat di tingkat Indonesia, Namun Nembang Macapat tercatat di tingkat Dunia.
“Selain untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional yang adiluhung khususnya tembang macapat. Dan hal tersebut juga merupakan bentuk bahwa Kejari Batu memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap nilai-nilai budaya leluhur” ungkap Edi Sutomo.
Ia berharap, tembang macapat nantinya ke depan ada generasi muda yang masih dan mampu meneruskan kelestarian budaya macapat.
“Dan diharapkan generasi muda, termasuk pelajar melestarikan warisan budaya. Salah satunya seni tembang macapat agar tak luntur karena mengandung nilai-nilai luhur di setiap bait tembang macapat” pungkasnya. (Yon/Saf)