Javasatu,Gresik- Diberitakan di media ini dua pekan lalu, Kamis (22/10/2020), H Hamid salah satu pedagang souvenir yang berjualan di areal Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim mengeluh sepi pengunjung akibat Bus Wisata tidak masuk di Parkiran Maulana Malik Ibrahim di Kelurahan Lumpur Gresik.
Kali ini pedagang lain bernama Ghonul yang sudah bertahun-tahun jualan di areal Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim ikut teriak akibat sepinya pengunjung.
“Kalau dibiarkan seperti ini terus kami para pedagang bisa gulung tikar mas” tukas Ghonul, Sabtu (7/11/2020).
Diterangkan Ghonul, peziarah yang memasuki makam sangat banyak, namun peziarah tersebut tidak melewati standnya, karena peziarah menuju ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim menggunakan angkot dari Parkiran Sunan Giri di Desa Sekar Kurung.
“Harusnya peziarah yang dari sunan giri tidak naik angkot atau Lin, tapi tetap naik bus, dan bus nya di parkir di Lumpur mas. Jadi peziarah ke Makam Malik Ibrahim naik Elf yang sudah disediakan. Dan pasti peziarah akan melewati stand kami. Jadi stand kami pasti dilewati peziarah. Kalau dibiarkan seperti ini, kami terus bagaimana” terang Ghonul.
Dirinya berharap, para pejabat yang berwenang untuk menata kembali trayek angkutan umum maupun bus pariwisata religi di Gresik agar terhubung sehingga perekonomian pedagang membaik.
“Apalagi ini akhir pekan mas, banyak peziarah yang ke makam Malik Ibrahim, tapi peziarah nya tidak lewat sini. Mohon para bapak-bapak pemangku kebijakan segera bertindak, lihatlah masyarakat pedagang seperti kami ini” pungkas Ghonul.
Dugaan Kuat, Dishub Terkesan Pembiaran Operasi Trayek Angkot Sekar Kurung Menuju Makam Malik Ibrahim
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, angkutan kota atau Lin masih mengangkut penumpang dari Sunan Giri ke Syekh Maulana Malik Ibrahim. Dugaan kuat pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik belum melakukan tindakan nyata. Hal itu dibenarkan oleh Tukang Parkir Bus Wisata Religi Syekh Maulana Malik Ibrahim di Lumpur, Farid, dikatakanya, hingga sekarang belum ada penertiban dan pemberlakuan bus wisata harus masuk ke Terminal Lumpur.
“Iya masih sepi seperti ini, belum ada dari pihak Dishub menertibkan” ucap Farid. Sabtu (7/11/2020).
Farid berharap agar Dishub dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) melakukan koordinasi agar tidak ada yanh dirugikan.
“Mohon para bapak-bapak pejabat pemerintah, Dishub dan Dinas Pariwisata untuk mencarikan solusi tentang ini, supaya tidak ada pihak-pihak yang dirugikan, kita ini kan sama-sama mencari rezeki” kata Farid.
Menanggapi hal itu, Dinas Perhubungan Gresik melalui Kabid Sarpras Dishub Gresik, Hufan Hadianto mengatakan, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan internalnya.
“Sudah dilaporkan kepada atasan (Kadishub Gresik, red) kami hanya menjalankan tugas saja mas” kata Hufan, Sabtu (7/11/2020). (Bas/Saf)