JAVASATU.COM-BATU- Sebanyak 29 calon jemaah haji asal Kota Batu dinyatakan masuk kategori risiko tinggi (risti) berat. Mereka termasuk dalam kelompok paling rentan secara kesehatan saat menjalani ibadah haji.

Data Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat, dari 135 calon jemaah haji asal Kota Batu, 21,5 persen atau 29 orang masuk kategori risti berat. Selain itu, 12 orang masuk kategori risti sedang, dan 42 orang tergolong risti ringan. Sisanya, 52 orang dinyatakan tanpa risiko tinggi tambahan.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati, menyebutkan total calon haji yang akan berangkat dari Kota Batu tahun ini sebanyak 198 orang.
“Yang benar-benar berdomisili di Kota Batu sebanyak 135 orang, terdiri dari 64 laki-laki dan 71 perempuan,” kata dr. Susana, Minggu (25/5/2025).
Berdasarkan demografi usia, sebanyak 23 calon haji berusia 20–40 tahun. Sementara itu, 66 orang berusia 45–59 tahun, dan 46 orang berusia di atas 60 tahun.
Dalam aspek istitoah (kemampuan fisik untuk berhaji), sebanyak 46 orang dinyatakan istitoah murni. Sedangkan 86 orang hanya mampu berhaji dengan pendampingan obat, dan tiga orang lainnya butuh bantuan obat serta kursi roda.
“Faktor usia lanjut sangat berperan. Seiring usia bertambah, sistem imun menurun dan risiko penyakit meningkat,” jelasnya.
Selain usia, komorbid seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol juga menjadi faktor penentu masuknya calon haji dalam kategori risti.
“HbA1c di atas 8% jadi indikasi tingginya risiko. Ini harus jadi perhatian serius,” lanjut dr. Susana.

Dinkes Kota Batu mengimbau calon jemaah risti untuk disiplin mengikuti arahan medis dan menjalani persiapan kesehatan lebih ketat. Ia berharap seluruh calon haji dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan selamat.
“Edukasi dan fasilitas kesehatan yang memadai dari Kementerian Kesehatan sangat penting. Kesehatan harus jadi prioritas utama,” tandasnya. (Yon/Arf)