JAVASATU.COM-GRESIK- Banjir yang melanda Kabupaten Gresik akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo terus meluas, menyebabkan ribuan rumah dan ratusan hektare lahan pertanian terendam. Hingga Sabtu (1/3/2025) pukul 19.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat enam kecamatan terdampak parah.

Ribuan Rumah dan Sawah Terendam
Di Kecamatan Balongpanggang, sebanyak 1.078 rumah terendam banjir dengan 220 hektare sawah ikut terdampak. Kecamatan Benjeng juga mengalami hal serupa, dengan 625 rumah dan 135 hektare lahan sawah terendam air.
Banjir terparah tercatat di Kecamatan Menganti, di mana 1.365 rumah tergenang, terutama di Perumahan Oma Indah dan Maharaja Residence. Sementara di Kecamatan Cerme, 45 rumah dan 50 hektare sawah serta tambak turut terendam.
Tak hanya itu, Kecamatan Bungah dan Dukun juga terdampak dengan 156 rumah terendam air. Banjir di kawasan ini turut merusak fasilitas umum, termasuk masjid, sekolah, dan pondok pesantren.
Pemkab Gresik Siapkan Kolam Retensi
Pemerintah Kabupaten Gresik mengambil langkah antisipatif dengan mempercepat pembangunan kolam retensi atau retarding basin. Tahun ini, pembebasan lahan untuk kolam retensi kedua di Balongpanggang sedang berlangsung, melanjutkan proyek serupa di Kecamatan Cerme.
“Terealisasinya proyek ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir di sekitar Kali Lamong,” kata Bupati Gresik, Gus Yani. Ia juga meminta dukungan DPRD Gresik untuk mempercepat proyek tersebut melalui optimalisasi anggaran.
Kebutuhan Mendesak dan Evakuasi Warga
Kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu evakuasi, khususnya di Desa Sedapurklagen dan Desa Kedungrukem. Pemkab Gresik telah berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, BPBD Jatim, dan relawan desa untuk membantu evakuasi serta mendirikan tenda pengungsian di Desa Bringkang.
Petugas terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kami berharap hujan tidak turun lagi malam ini, sehingga luapan air bisa segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas normal,” harap Fandi Akhmad Yani, Bupati Gresik saat meninjau lokadi terdampak pada Minggu (2/3/2025). (Bas/Arf)