JAVASATU.COM-GRESIK- Pascagempa bumi berkekuatan 6.5 SR yang mengguncang Pulau Bawean pada Jumat (22/03/2024), Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah mengambil langkah-langkah tegas untuk menangani dampak yang terjadi. Dalam kunjungannya ke Pulau Bawean pada Sabtu (23/03/2024), ia mengkoordinasikan upaya penanganan bersama pihak terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bawean.
“Kemarin kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait disana mulai dari kepala desa, camat, kepala rumah sakit dan Puskesmas, hingga kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bawean. Tujuannya adalah untuk melakukan asesmen kerusakan yang terjadi sekaligus memastikan dilakukannya trauma healing dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Bupati Yani, Senin (25/03/2024).
Salah satu fokus utama dalam penanganan pasca-gempa adalah kesehatan masyarakat, terutama yang masih bertahan di tenda-tenda darurat. Bupati Yani menekankan perlunya kesiapsiagaan rumah sakit dan Puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
“Saya juga sudah menginstruksikan dinas terkait, untuk memberikan trauma healing guna mengurangi trauma atau kekhawatiran masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Bupati Yani juga menegaskan pentingnya menyebarkan informasi yang valid dan dapat dipercaya. Hal ini merujuk pada penyebaran berita hoaks yang dapat menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
“Kita harus pastikan berita hoax tidak beredar dan membuat masyarakat takut. Kemarin sempat beredar video pendek gempa yang terjadi di daerah lain, di narasikan seolah-olah terjadi di Bawean, ini yang harus kita perhatikan bersama,” ungkapnya.
Sebagai respons lanjutan, Bupati Gresik telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 21 hari, mulai 22 Maret 2024 hingga 11 April 2024. Pemerintah Kabupaten Gresik juga terus mengirimkan bantuan untuk masyarakat Bawean dalam upaya pemulihan pasca-gempa. (Bas/Arf)