JAVASATU.COM- Analis kebijakan publik dan politik nasional, Nasky Putra Tandjung, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Rilis Akhir Tahun (RAT) Polri 2025 yang dipimpin Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Ia menilai agenda tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi Polri kepada publik sekaligus wujud transparansi kinerja.

Alumnus Indef School of Political Economy Jakarta itu menyebut RAT Polri menjadi sarana penting dalam menyampaikan capaian kinerja, evaluasi, serta tantangan keamanan nasional yang dihadapi Indonesia ke depan.
“Rilis akhir tahun Polri merupakan momentum penting untuk memperkuat kepercayaan publik sekaligus menegaskan komitmen Polri sebagai institusi negara yang bekerja untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” ujar Nasky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Nasky juga mengapresiasi pemaparan Kapolri terkait hasil berbagai survei nasional dan internasional yang menunjukkan meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara. Menurutnya, capaian tersebut patut diapresiasi dan didukung oleh seluruh elemen bangsa.
“Namun demikian, capaian ini harus dimaknai sebagai amanah rakyat yang mendorong Polri untuk terus meningkatkan profesionalisme, integritas, serta keberpihakan pada nilai-nilai keadilan dan demokrasi,” kata Nasky.
Selain itu, Founder Nasky Milenial Center tersebut menyoroti penekanan Kapolri terhadap tantangan global ke depan, mulai dari dampak perubahan iklim, dinamika geopolitik, hingga perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan.
“Hal ini menunjukkan kesadaran strategis Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional di tengah perubahan zaman dan dinamika geopolitik global,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil, Nasky menegaskan pentingnya penegakan supremasi hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dan prinsip demokrasi. Menurutnya, stabilitas dan keamanan nasional yang kuat harus berjalan seiring dengan perlindungan hak-hak warga negara.
“Menjaga stabilitas dan keamanan nasional tidak boleh dibangun dengan mengorbankan HAM dan kebebasan masyarakat sipil. Justru penegakan hukum yang adil, humanis, dan demokratis merupakan fondasi utama bagi stabilitas dan kondusivitas bangsa,” tegas Nasky yang akrab disapa NPT.
Di akhir keterangannya, Nasky berharap transformasi Polri Presisi dan konsep Polri untuk Masyarakat yang digagas Kapolri dapat diwujudkan secara nyata oleh seluruh jajaran Polri.
“Hal itu harus tercermin melalui pelayanan publik yang humanis, penegakan hukum yang berkeadilan, serta keterbukaan terhadap kritik sebagai bagian dari iklim demokrasi yang sehat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memaparkan sejumlah hasil survei internasional terkait kinerja Polri dalam Rilis Akhir Tahun 2025. Salah satunya adalah The Global Safety Report yang dirilis Gallup pada 2025.
“Dalam The Global Safety Report 2025, Indonesia memperoleh skor 89 pada Law and Order Index dan menempati peringkat ke-19 dari 144 negara,” ujar Jenderal Sigit di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Kapolri juga menyampaikan hasil survei Lowy Institute 2025 mengenai pengaruh diplomatik Indonesia. Dalam survei tersebut, Indonesia menempati peringkat pertama di ASEAN dan peringkat kelima dunia. Selain itu, Indonesia berada di posisi kedua di ASEAN dan peringkat kesembilan dunia dalam kategori Comprehensive Power dari 27 negara berpengaruh di kawasan Asia-Pasifik.
Di tingkat nasional, hasil Survei Litbang Kompas yang dirilis pada November 2025 juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan publik terhadap Polri. Dalam survei tersebut, Polri masuk dalam tiga besar lembaga negara paling dipercaya masyarakat.
“Bahkan, dalam kategori lembaga penegak hukum, Polri menempati peringkat pertama sebagai lembaga yang paling dipercaya dengan tingkat kepercayaan mencapai 78,2 persen,” kata Jenderal Sigit. (arf)