JAVASATU.COM- Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Gresik terus menggencarkan sosialisasi pentingnya hidup rukun dalam bingkai kebhinekaan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi gesekan antar-etnis maupun antar-agama di tengah masyarakat yang semakin heterogen.

Sosialisasi terbaru digelar di Aula Kecamatan Kebomas, Senin (14/7/2025), dengan mengusung tema “Harmoni Kebhinekaan dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan.”
Kegiatan tersebut dihadiri para lurah, kepala desa, sekretaris desa, serta perwakilan ormas keagamaan se-Kecamatan Kebomas.
Sekretaris FPK Gresik, Drs Mohammad Zaini, menegaskan bahwa meskipun belum terjadi konflik terbuka antarwarga, potensi gesekan tetap ada, terutama di kawasan yang mengalami pertumbuhan pesat seperti Kebomas dan kota-kota besar lainnya di Gresik.
“Wilayah berkembang dengan kawasan industri dan perumahan kerap menjadi titik rawan konflik sosial. Karena itu, pembauran kebangsaan perlu terus dikampanyekan agar masyarakat tetap solid dalam semangat NKRI,” tegas Zaini.
Zaini menyebut, saat ini FPK baru terbentuk di lima kecamatan: Gresik Kota, Kebomas, Manyar, Driyorejo, dan Menganti. Ke depan, pihaknya akan memperluas pembentukan FPK hingga ke seluruh kecamatan dan desa.
“Jangan mikir anggaran dulu. Bentuk saja dulu FPK-nya, nanti pasti ada jalan,” tegasnya optimistis.
Sementara itu, Camat Kebomas, Tri Joko Efendi, menilai bahwa minimnya konflik berbasis agama atau ras saat ini turut dipengaruhi oleh perhatian masyarakat yang lebih tertuju pada konflik global seperti perang Iran-Israel, Ukraina-Rusia, dan kawasan Timur Tengah.
“Justru karena kondisi global sedang panas, kita harus menjaga agar di daerah tetap adem. Kebomas siap jadi ruang dialog terbuka untuk mencegah potensi gesekan sosial,” ujar Tri Joko.
Ia bahkan membuka pendopo kecamatan sebagai ruang terbuka bagi masyarakat yang ingin berdiskusi atau menyampaikan keluhan.
“Pendopo bukan milik camat, tapi milik masyarakat. Silakan digunakan untuk cangkrukan sambil ngopi dan membahas hal-hal penting,” pungkasnya.
Melalui sosialisasi ini, FPK dan pemerintah kecamatan berharap tercipta harmoni antarelemen masyarakat demi menjaga kondusivitas wilayah Gresik yang semakin maju. (Bas/Arf)