JAVASATU.COM-MALANG- Sejak pagi ratusan warga Dusun Arjomulyo Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang, berkumpul untuk melakukan persiapan ritual adat tahunan, Tasyakuran Sedekah Bumi dan Grebeg Tumpeng dengan maksud untuk bersih Dusun Arjomulyo.
Tepatnya di Balai Dusun, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, melengkapi dirinya dengan memakai pakaian adat jawa. Disitu mereka membentuk barisan sembari membawa perlengkapan yang akan diarak keliling dusun.
Selain itu juga ada barisan warga yang masing-masing membawa tumpeng berukuran kecil yang akan diarak keliling kampung. Dengan diiringi alunan musik dari marching band, arak-arakan ribuan tumpeng itu nampak semakin meriah.
Menurut Ketua Panitia kegiatan, Kamsani, acara bersih dusun ini digelar tepat pada tanggal 12 bulan Suro (kalender Jawa), sudah menjadi adat tahunan bagi masyarakat Dusun Arjomulyo.
“Artinya, dengan kegiatan ini dimaksudkan untuk sedekah bumi. Selamatan warganya, dusunnya dan juga harta benda miliknya (warga),” ujar Kamsani, Rabu (10/8/2022).
Kamsani mengatakan, selain tumpeng besar yang diarak secara bersama dengan dipanggul sejumlah warga, juga ada kurang lebih 1.000 tumpeng yang dibawa warga dan turut dibawa keliling dusun.
Setelah berjalan keliling dusun, rombongan arak-arakan diarahkan ke Wisata Umbulan Tanaka, atau area sekitar Sumber Agung. Sebuah sumber mata air yang dikeramatkan oleh warga setempat.
Di sumber mata air yang ada di area Wisata Umbulan Tanaka tersebut, tokoh adat dan tokoh masyarakat desa setempat melanjutkan sejumlah ritual tradisi. Diawali dengan menerima tumpeng yang sebelumnya dibawa masyarakat untuk diarak.
Selanjutnya salah seorang tokoh masyarakat mendekat ke area sumber, untuk mengambil air, tepat dari sumber mata air dan dimasukan ke dalam 7 kendi berukuran kecil.
Setelah dirasa cukup, kendi berisi air tersebut diberikan kepada Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika). Mulai dari Camat Wonosari, Danramil 0818/32 Wonosari, Kapolsek Wonosari dan juga beberapa tokoh adat lain.
“Karena di sumber ini merupakan termasuk punden, termasuk krapyak, pohon beringin, bukannya kita percaya hal yang tidak dipahami, akan tetapi yang jelas warga sini setiap tahunnya mengadakan tumpengan di sini,” pungkas Kamsani.
Pengambilan air dari sumber tersebut dimaknai sebagai salah satu simbol salah satu simbol sumber kehidupan. Dimana dengan bersih desa tersebut, kehidupan masyarakat Dusun Arjomulyo bisa semakin berkah. (Agb/Saf)