JAVASATU.COM-GRESIK- Pada Selasa (14/05/2024), di ruang serbaguna Kelurahan Kebungson Kecamatan/ Kabupaten Gresik, digelar diskusi Program Kampung Iklim (Proklim) yang dihadiri oleh Kader Lingkungan Hidup Kelurahan Kebungson. Tahun ini, RW 01 menjadi titik awal aksi Proklim di kelurahan tersebut. Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Totok dari Kelurahan Sukorame sebagai narasumber dan mentor.
Pembahasan Rencana Aksi Proklim
Dalam sesi pembahasan rencana aksi Proklim, narasumber memaparkan berbagai strategi dan langkah-langkah yang bisa diambil oleh Kader Lingkungan Hidup untuk memperkuat program ini. Fokus utama adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Pentingnya kolaborasi antara warga, pemerintah kelurahan, dan pihak swasta juga menjadi sorotan.
Beberapa inisiatif yang dibahas meliputi pengelolaan sampah berbasis masyarakat, penghijauan lingkungan, serta pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.
Simulasi Verifikasi Proklim
Sesi kedua dalam diskusi ini adalah simulasi verifikasi Proklim, di mana mentor membimbing peserta melalui proses verifikasi yang akan dilakukan oleh tim evaluasi Proklim. Simulasi ini melibatkan penilaian berbagai aspek seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan, dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan lingkungan.
Kader Lingkungan Hidup diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi langsung dan memahami apa saja yang menjadi indikator penilaian. Tujuannya agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan memastikan Kelurahan Kebungson memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Proklim.
Diskusi ini berakhir dengan sesi tanya jawab, di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada Totok mengenai berbagai aspek teknis dan strategis dari Proklim. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya kepedulian dan semangat mereka dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
Kepala Kelurahan Kebungson, M. Fither Kuntajaya, berharap kader Proklim Kelurahan Kebungson dapat semakin memperkuat program-program lingkungan yang sudah berjalan serta mampu mencapai standar yang diharapkan dalam Proklim.
“Kolaborasi dan komitmen semua pihak menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini,” ujar Fither.
Ketua Proklim Kebungson, Rosmiyati, mengingatkan bahwa acara ini bukan hanya sekadar diskusi, tetapi juga menjadi momen penting untuk memotivasi dan menginspirasi semua pihak dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan bagi generasi mendatang.
“Diskusi ini bertujuan membahas rencana aksi Proklim di Kelurahan Kebungson dan melakukan simulasi verifikasi Proklim. Program ini diinisiasi oleh pemerintah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui kegiatan berbasis komunitas,” terangnya. (Bas/Arf)