Javasatu,Gresik- Sejumlah nelayan di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik menyalurkan suaranya untuk memilih Ketua Nelayan, digelar mirip coblosan Pemilihan Umum (Pemilu).
Panitia Pemilihan Mashudin mengatakan, sengaja dalam pemilihan ketua nelayan yang baru digelar layaknya pemilihan umum atau pemilihan kepala desa, hal itu untuk memberikan pembelajaran kepada para Nelayan dalam menerapkan demokrasi jujur dan adil.
“Nantinya siapa yang terpilih menjadi ketua nelayan, agar dalam organisasi tersebut juga bisa menerapkan demokrasi untuk mencapai musyawarah mufakat diinternal organisasi nelayan itu” kata Udin sapaan Mashudin kepada awak media, Jumat (12/2/2021).
Udin menambahkan, pemilihan itu merupakan yang pertama kali dihelat sejak kurun waktu 34 tahun. Dirinya mengaku dalam pemilihan sengaja dibuat layaknya pemilihan kades, agar para nelayan bisa memilih sesuai dengan keinginan masing masing.
“Cara seperti ini atas masukan dari para anggota nelayan, kata nelayan, biar pemilihan ini transparan” ungkap Udin.
Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, para nelayan antre untuk mendapatkan surat suara, kemudian melakukan pencoblosan di bilik suara dan memasukkannya kedalam kota suara.
“Sebelum memasuki TPS pemilih di cek suhu tubuh dulu, terus cuci tangan, kami himbau untuk tetap menjaga jarak tidak boleh berkerumun, dan pastinya wajib memakai masker” jelas Udin.
Dalam pemilihan ini, dibeberkan Udin diikuti dua calon yakni, Ainur Rofiq dan Muhammad Tolib. Dari 313 hak suara, ada 285 pemilih. Rofiq mendapat 131 suara, sedangkan Tolib mendapatkan 92 suara. Sedangkan 59 suara tidak sah.
Kepala Desa Banyuurip Ihsanul Haris berharap pemilihan ini bisa menjadi momentum kebangkitan nelayan sehingga organisasi lebih bermartabat dan maju.
Ihsan menuturkan selama puluhan tahun, baru kali ini ada pemilihan ketua nelayan selayaknya pemilu pada umumnya.
“Kami tentu berharap ke depan organisasi nelayan lebih baik lagi” tutup Ihsan. (Bas/Nuh)