JAVASATU.COM-MALANG- Kejadian tak tak terduga di ajang “Brawijayan Tosan Aji Fest 2025” yang digelar di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB), Malang, pada 18–20 April 2025. Syagaf Mudzakir, kolektor pusaka asal Lombok, mendadak menjadi sorotan usai delapan keris miliknya ditukar dengan satu unit mobil Nissan Juke tahun 2012.

Pertukaran unik itu terjadi secara spontan di lokasi bursa. Seorang pengunjung asal Bali bernama Muhammad Lutfi, yang juga penggemar pusaka, terpikat dengan koleksi keris milik Syagaf. Keduanya kemudian terlibat perbincangan santai sambil lesehan, sebelum akhirnya sepakat melakukan barter yang tak lazim itu.
“Awalnya tidak direncanakan. Kami ngobrol biasa, lalu beliau tertarik. Saya bilang, ‘Kalau cocok, bisa-bisa aja tukar,’ dan akhirnya dalam waktu setengah jam, kami sepakat,” ungkap Syagaf kepada wartawan Javasatu.com, Minggu malam (20/4/2025).
Mobil Nissan Juke bertransmisi otomatis itu disebut memiliki nilai pasar sekitar Rp150 juta. Sedangkan keris-keris yang ditukar berasal dari koleksi pribadi Syagaf, yang terdiri dari berbagai jenis, antara lain keris luk tujuh dengan ornamen naga, keris lurus panjang, dan keris luk lima berbalut warangka perak penuh.
“Total saya bawa 30 pusaka dari Lombok di bursa Brawijayan Tosan Aji Fest 2025. Tapi delapan di antaranya saya relakan ditukar mobil karena memang sudah berjodoh,” katanya sambil tersenyum.
Penyerahan mobil dilakukan langsung di lokasi bursa, lengkap dengan serah terima BPKB dan kunci cadangan.
“Mobilnya pelat L, dan atas nama Pak Lutfi sendiri. Semua beres di tempat,” imbuh Syagaf.

Saat ditanya soal perasaannya, Syagaf mengaku bahagia dan menganggap ini sebagai bentuk nyata penghargaan terhadap warisan budaya.
“Bagi saya ini bukan soal untung atau rugi. Ini tentang apresiasi terhadap budaya. Saya senang keris-keris ini bertemu pemilik baru yang juga mencintainya,” ucapnya haru.
Sebagai penutup, ia berpesan kepada masyarakat Indonesia agar terus melestarikan pusaka dan warisan budaya leluhur.
“Mari kita jaga budaya Tosan Aji Nusantara agar tetap hidup dan dikenal generasi mendatang,” tutupnya. (Saf)