JAVASATU.COM- Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG) Kota Bekasi resmi membentuk kepengurusan baru periode 2025-2030 melalui rapat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang digelar di Kanista Mandala Pura Agung Tirta Bhuana, Minggu (14/12/2025). Dalam musyawarah tersebut, I Gusti Ngurah Nyoman Sariawan kembali ditetapkan sebagai ketua untuk periode kedua.

Pembentukan pengurus baru dilakukan menjelang berakhirnya masa berlaku Surat Keputusan (SK) LPDG Kota Bekasi yang diterbitkan Wali Kota Bekasi pada 22 Desember 2025. Langkah ini ditempuh untuk menjaga kesinambungan pembinaan seni dan budaya keagamaan Hindu di Kota Bekasi.
Rapat tersebut dihadiri Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi Letkol TNI (Purn) I Gusti Made Rudhita, jajaran pengurus PHDI kecamatan, Ketua SDHD Banjar Bekasi I Gede Darmayusa, serta penyuluh Agama Hindu Kementerian Agama Kota Bekasi.
Ketua Banjar Bekasi I Gede Darmayusa menyatakan komitmennya membuka ruang kolaborasi dengan seluruh kelembagaan Hindu di Kota Bekasi guna memperkuat pembinaan seni dan budaya keagamaan Hindu.
“Banjar Bekasi siap berkolaborasi penuh. LPDG bisa menjadi ruang pembinaan, bahkan lomba Dharma Gita dapat digelar secara periodik di tingkat banjar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PHDI Kota Bekasi I Gusti Made Rudhita menekankan pentingnya tertib administrasi kelembagaan. Ia mengingatkan agar laporan pertanggungjawaban dan pembentukan pengurus baru diselesaikan sebelum masa berlaku SK berakhir.

Ketua LPDG Kota Bekasi terpilih, I Gusti Ngurah Nyoman Sariawan, menegaskan Utsawa Dharma Gita (UDG) 2027 di Sulawesi menjadi agenda prioritas kepengurusan. Untuk itu, tahun 2026 akan difokuskan pada pembinaan, pelatihan, dan kompetisi guna menyiapkan atlet Dharma Gita terbaik dari Kota Bekasi.
“Kami mengajak pasraman dan penyuluh Agama Hindu untuk bersinergi dalam pembinaan Dharma Gita. Tidak hanya untuk prestasi, tetapi juga menanamkan nilai sradha dan bhakti bagi generasi muda Hindu,” kata Sariawan.
Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, LPDG Kota Bekasi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembinaan Dharma Gita sekaligus mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi dan nasional. (dewa/arf)