JAVASATU.COM-MALANG- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, memimpin serangkaian kegiatan sosial dan panen raya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang, Selasa (25/2/2024). Acara ini turut dihadiri Kapolres Malang serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Kegiatan dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lapas Kelas I Malang dan sejumlah stakeholder untuk mendukung pengelolaan SAE secara berkelanjutan.
Kakanwil Ditjenpas Jatim, Kadiyono, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas program pembinaan.
“Kolaborasi ini menjadi langkah maju dalam mengoptimalkan SAE Lapas Kelas I Malang sebagai tempat pembinaan yang produktif. Dengan sinergi berbagai pihak, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga binaan,” ujarnya.
Setelah penandatanganan, Kakanwil bersama jajaran melanjutkan agenda dengan menyerahkan lebih dari 200 paket bantuan sosial kepada warga sekitar Ngajum. Bantuan ini, menurut Kadiyono, merupakan bentuk nyata kepedulian Lapas terhadap masyarakat sekitar.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan SAE tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang terus kami upayakan,” tambahnya.
Puncak acara ditandai dengan panen raya edamame di lahan SAE Lapas Malang. Hasil panen kali ini diperkirakan mencapai 6 hingga 9 kuintal, mencerminkan keberhasilan program pembinaan berbasis pertanian.
Di sela panen, Kakanwil juga berpartisipasi dalam penanaman bibit baru sebagai upaya keberlanjutan program ketahanan pangan di SAE Lapas Malang.
“Panen ini adalah hasil kerja keras warga binaan yang kami bimbing dalam program asimilasi dan edukasi. Harapannya, keterampilan yang mereka dapatkan bisa menjadi bekal hidup setelah bebas nanti,” ungkap Kadiyono.
Kegiatan ini tidak hanya menegaskan peran SAE sebagai sarana pembinaan yang produktif, tetapi juga memperkuat hubungan positif antara Lapas Kelas I Malang dan masyarakat sekitar.
“Kolaborasi yang terjalin diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembinaan yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Dop/Arf)