JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menegaskan komitmen mengubah status mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat) melalui program pemberdayaan berbasis zakat.

Komitmen itu disampaikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat penyaluran bantuan BAZNAS kepada ribuan warga prasejahtera, Selasa (5/8/2025).
Total bantuan yang disalurkan BAZNAS Gresik, BAZNAS Jawa Timur, dan BAZNAS RI mencapai Rp2,8 miliar, mencakup sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial.
“Kita tidak boleh terus-menerus berada di posisi penerima. Bantuan ini harus memicu perubahan. Targetnya, mustahik bisa tumbuh, berubah, dan kelak menjadi muzakki,” tegas Bupati Yani.
Pemkab Gresik juga menyiapkan skema BLT digital untuk memantau penggunaan bantuan agar tepat sasaran.
“Jika ditemukan penyalahgunaan, termasuk untuk judi online, bantuannya akan dievaluasi bahkan dihentikan,” ujarnya.
Fokus Pemberdayaan Mustahik:
-
Pendidikan: Beasiswa bagi 1.140 siswa dan 145 mahasiswa asal Gresik.
-
Ekonomi Produktif: Bantuan alat kerja dan rombong usaha kecil senilai Rp763 juta.
-
Sosial: Perbaikan rumah tidak layak huni Rp100 juta dan program peternakan Rp75 juta.
-
Program Khusus BAZNAS RI: Microfinance berbasis desa dan masjid, Balai Ternak, BAZNAS Auto, hingga Z-Mart senilai Rp1,86 miliar.
Ketua BAZNAS Gresik, M. Mujib, memastikan pengelolaan zakat dilakukan transparan melalui sistem digital, sehingga akuntabilitas dapat dipantau langsung dari pusat hingga daerah.
“Karena transparansi ini, BAZNAS Gresik mendapat penghargaan nasional empat tahun berturut-turut,” jelasnya.
Bantuan tersebut disambut antusias warga, termasuk Nurhayati Rosdiana, mahasiswi Institut Al-Azhar Menganti.
“Rp1,5 juta per semester untuk UKT sangat membantu. Harapannya kuota penerima bisa ditambah,” katanya. (bas/nuh)