JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus memperkuat transformasi digital layanan pajak daerah melalui aplikasi SILOPINTER. Langkah ini dipertegas lewat kegiatan Capacity Building bertajuk “Transformasi Layanan Digital Daerah Menuju Kemandirian Pendapatan Bersama Desa/Kelurahan Hebat” yang digelar pada 1-2 Oktober 2025 di Hotel Horison Gresik serta daring untuk peserta dari Bawean.

Acara ini diikuti 344 operator pajak desa dan kelurahan se-Kabupaten Gresik. Hadir pula Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, serta pejabat perangkat daerah terkait.
Wabup Alif menekankan tiga poin penting dalam penguatan layanan pajak digital. Pertama, digitalisasi pajak daerah melalui aplikasi SILOPINTER yang terbukti mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Kedua, peningkatan keterampilan komunikasi operator desa/kelurahan agar pelayanan tidak sekadar cepat, tetapi juga ramah dan transparan.
Ketiga, sinergi antar-desa dan kelurahan untuk memastikan aliran informasi pajak lebih efektif.
“Desa dan kelurahan hebat bukan hanya yang mengelola potensi lokal, tapi juga yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung kemandirian fiskal daerah,” kata Wabup Alif, Kamis (2/10/2025).
Data Pemkab Gresik menunjukkan pendapatan pajak daerah terus meningkat signifikan. Pada 2021, realisasi tercatat Rp721,9 miliar dan naik menjadi Rp960,4 miliar pada 2024, atau bertambah Rp238 miliar.
Hingga akhir September 2025, realisasi pajak daerah sudah menyentuh Rp800 miliar meski target tahunan masih jadi tantangan.
Sekda Washil menambahkan, capacity building ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan baru bagi operator SILOPINTER.
“Kami harap operator desa dan kelurahan bisa mengoptimalkan aplikasi ini agar layanan pajak semakin cepat, akurat, dan transparan,” ujarnya.
Dengan digitalisasi pajak melalui SILOPINTER, Pemkab Gresik menargetkan peningkatan PAD sekaligus memperkuat tata kelola fiskal daerah yang lebih modern dan akuntabel. (bas/nuh)