JAVASATU.COM- Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Pengamat kebijakan publik dan politik nasional, Nasky Putra Tandjung, menilai langkah Prabowo tersebut membuktikan bahwa Indonesia kini semakin diperhitungkan di panggung diplomasi global.

Menurut Nasky, undangan resmi kepada Presiden Prabowo untuk hadir dalam forum internasional itu menjadi sinyal kuat bahwa dunia mengakui peran strategis Indonesia dalam misi perdamaian, khususnya dalam penyelesaian konflik Gaza.
“Langkah Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Mesir adalah bukti konkret bahwa Indonesia diakui dan dipercaya ikut berkontribusi aktif menyelesaikan konflik Gaza dan mendorong perdamaian dunia,” ujar Nasky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Alumnus Indef School of Political Economy (ISPE) Jakarta itu menambahkan, kehadiran Presiden Prabowo juga mencerminkan komitmen Indonesia terhadap amanat konstitusi, sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yakni ikut menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Posisi Presiden Prabowo sangat tepat dan diperhitungkan negara lain. Indonesia paling konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menjaga misi perdamaian dunia,” lanjutnya.
Nasky menyebut suara perdamaian yang diserukan Presiden Prabowo menjadi “epicentrum dunia” dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Ia juga menyatakan dukungan penuh dari masyarakat sipil terhadap langkah diplomasi yang diambil pemerintah Indonesia.
“Sebagai bagian dari masyarakat sipil, kami mengapresiasi dan mendukung penuh misi mulia Bapak Presiden Prabowo hadir di konferensi perdamaian dunia,” tegasnya.
Lebih jauh, Nasky menyebut Presiden Prabowo sebagai “The Right Man on The Right Place”, yakni pemimpin yang tepat di waktu dan posisi yang tepat untuk membawa Indonesia aktif dalam misi kemanusiaan global.
“Seluruh masyarakat Indonesia patut bangga atas sikap beliau yang berani menyuarakan kemerdekaan Palestina di forum internasional,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mendukung langkah Prabowo yang menyiapkan TNI untuk misi perdamaian dunia, sebagai wujud diplomasi aktif Indonesia di jalur militer. Menurutnya, kebijakan tersebut sejalan dengan nilai kemanusiaan dan perikeadilan yang menjadi dasar konstitusi Indonesia.
“Penugasan TNI untuk misi perdamaian dunia adalah langkah tepat dan sesuai amanat konstitusi bahwa penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujarnya.
Dalam pandangan Nasky, di tengah dinamika geopolitik global yang penuh ketegangan, kehadiran Indonesia di forum seperti KTT Mesir menjadi sinyal penting bahwa negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara ini kembali memainkan peran penjembatan dan penengah konflik internasional.
“Dengan kembalinya Indonesia aktif di forum internasional, Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya bersuara, tapi bekerja nyata menciptakan perdamaian,” tutur Nasky.
Ia menegaskan, ketika sebagian negara masih berdebat, Indonesia justru hadir membawa solusi dan komitmen nyata.
“Ketika dunia bertanya siapa yang sungguh-sungguh hadir untuk Gaza, Indonesia menjawabnya melalui langkah nyata Presiden Prabowo,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Republik Arab Mesir, Senin (13/10/2025) pagi, untuk menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh. Berdasarkan keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, pesawat Garuda Indonesia-1 yang ditumpangi Prabowo mendarat di Bandara Internasional Sharm El-Sheikh sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Dalam KTT tersebut, Prabowo dijadwalkan menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza, sekaligus menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam misi kemanusiaan dan perdamaian dunia. (saf)