JAVASATU.COM- Warga pengungsi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kini menghadapi kebutuhan mendesak akan uang tunai, karena sebagian besar rumah, harta benda, dan mata pencaharian mereka hancur. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan memulai usaha baru atau menyiapkan kehidupan pasca-erupsi.

Tukiyem, salah seorang pengungsi di Pos Pengungsian SD Negeri Supiturang 04, mengungkapkan kondisinya saat ini.
“Yang dibutuhkan sekarang bukan logistik saja, tapi uang. Rumah sudah habis, lahan sudah rusak, semua habis. Kami tidak punya tabungan untuk memulai usaha baru, dan tidak bisa bekerja karena harus bertahan di pengungsian,” katanya, Kamis (20/11/2025).
Ia menambahkan, sebagian besar warga kehilangan mata pencaharian mereka karena sawah dan ladang yang biasa digunakan untuk panen rusak total akibat material vulkanik Semeru.
“Kalau mau panen atau bercocok tanam, tidak bisa. Semuanya hancur. Kami bingung mau memulai dari mana,” ujarnya.

Tukiyem juga menyebut warga masih terus berdoa agar tetap selamat dari bahaya erupsi.
“Kami hanya bisa berharap dan berdoa setiap hari agar selamat dari mara bahaya. Tapi kenyataannya kebutuhan uang tunai jauh lebih mendesak daripada bantuan logistik,” ungkapnya.
Situasi ini menegaskan bahwa pengungsi pasca-erupsi Semeru membutuhkan bantuan dana tunai atau modal usaha selain logistik, agar mereka bisa bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka secara mandiri. (dop//saf)