Javasatu,Riau- Pemadaman api akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau masih terus dilakukan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini, tercatat ada 9.072 personel dikerahkan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menjelaskan, ribuan personel itu disebar ke enam provinsi. Yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan).
“Terdiri dari TNI, POLRI, BNPB, BPBD, dan masyarakat yang saling bahu membahu untuk memadamkan api. Baik dari darat maupun dari udara atau water bombing,” bebernya, Minggu (11/8).
Agus menambahkan, berdasarkan hasil pantauan pagi ini, jumlah hotspot kategori sedang dan tinggi di Riau berjumlah 29 titik. Berkurang 97 titik dibandingkan kemarin.
Kemudian di Jambi tiga titik, berkurang satu titik. Di Sumsel sebanyak 19 titik, sebelumnya 13 titik. Provinsi Babel yang sebelumnya empat titik kini menjadi 14 titik.
Kalbar terbanyak dengan 605 titik. Angka ini bertambah 72 dibandingkan kemarin. Berturut-turut Kalimantan Tengah 163 titik, Kalimantan Selatan 14 titik, Kalimantan Timur 20 titik, dan Kalimantan Utara 23 titik.
“Asap terdeteksi di Sumatera dan Kalimantan tapi tidak ada transboundary haze atau asap yang melintas ke negeri tetangga Malaysia atau Singapura,” imbuhnya.
Kemudian, kondisi cuaca berdasar jarak pandang dan kondisinya antara lain Pekanbaru 5 kilometer (berasap), Jambi 9 kilometer (berawan), Palembang sekitar 10 kilometer (berawan), Pontianak 5 kilometer (berasap), Pangkalan Bun 9 kilometer (berawan) dan Palangkaraya 5 kilometer (berasap).
Selanjutnya, Sanggu-Buntok 4 kilometer (berasap), Banjarmasin sekitar 10 kilometer (berawan), dan Tanjung Harapan – Tanjung Selor 5 kilometer (berasap).
“Sedang kualitas udara berdasar nilai PM10 menunjukkan Pekanbaru 166 (tidak sehat), Pontianak 253 (sangat tidak sehat), Palangkaraya 217 (sangat tidak sehat), dan Sampit 26 (sehat),” tandasnya. (Ayu)