JAVASATU.COM-MALANG- Pabrik Gula (PG) Kebonagung, Kabupaten Malang, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada gula konsumsi 2028 dan gula industri 2030. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemitraan erat yang dijalin dengan para pemangku kepentingan, khususnya petani tebu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Kebonagung, Didid Taurisianto, seusai menghadiri pembukaan National Sugar Summit (NSS) VII di PG Kebonagung, Rabu (4/12/2024).
“Kami selalu menjalin kemitraan yang baik dengan stakeholder, terutama para petani, didukung bimbingan pemerintah, konsultasi dengan Bapanas, dukungan pemerintah daerah, dan perbankan,” ujar Didid.
Fokus pada Bahan Baku dan Efisiensi
Didid juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap bahan baku utama industri gula, yaitu tebu. Menurutnya, kualitas benih dan produktivitas tanaman menjadi kunci keberhasilan swasembada gula.
“Tanpa benih yang baik, swasembada tidak akan terwujud. Selain itu, efisiensi di dalam pabrik juga menjadi faktor penting,” jelasnya.
PG Kebonagung telah meningkatkan kapasitas gilingnya dari 4.500 ton tebu per hari (TCD) pada 2005 menjadi 14.000 TCD saat ini, menunjukkan progres signifikan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan komitmen tersebut, PG Kebonagung optimistis dapat menjadi bagian penting dalam mencapai target swasembada gula yang dicanangkan pemerintah. (Agb/Arf)